Wednesday, December 30, 2009

[Devan] Insiden pagi hari...:(

30 Dec kemarin, subuh2 ada insiden dirumahku, benar2 pengalaman tak terlupakan dan jadi catatan untuk lebih waspada kedepannya.

Malam 30 Dec, ayahbunda pulang larutmalam, lelah bgt dan lgs tertidur, tiba2 Bunda ky mimpi denger suara2 nangis Devan dengan keras, langsung terlonjak bangun dari bed dan lari keluar, liat Erna didepan pintu kamar Devan, dan Devan didalam kamar, nangis kejer sambil teriak buka pintunya Bundaaa, Devan mau keluar..., aku sempat lihat jam, pkl. 5 pagi saat itu...ya Allah...

Refleks langsung putar handle pintu, dan terkunci dari dalam, Astagfirullah...langsung panik tapi jg sambil tenangin Devan dengan mengajaknya bicara dari luar pintu, Devan sama sekali tidak bisa membuka kuncinya, kedengaran dia berusaha pegang2 kunci dan memutar2nya, Ya Allah, aku peluk2 pintu sambil berusaha menenangkan Devan dan mengajaknya bicara agar dia diam dan mendengarkan instruksiku dengan seksama, tetapi tidak berhasil, sementara si Ayah mencoba membongkar handle pintu pakai obeng, dan tidak berhasil...hhhh handle pintu kamar memang kami ganti semua untuk kamar, dicari yang lebih safety dan bagus kualitasnya, dan inilah jadinya, tidak bisa dibongkar sama sekali dari luar, bener2 safety sekaligus menjengkelkan saat itu...

Devan teriak2, "Bundaaa... devan mau pipis" sambil nangis kejer minta keluar kamar, aku bilang, "gpp sayang pipis saja disitu ya Nak, Bunda sm Ayah sedang coba buka pintunya, ayo Nak sambil usahakan untuk buka dari dalam ya Nak, pelan2 aja, Devan puter kuncinya dari dalam ya Nak, ayo Nak, Devan bisa kan" akupun tidak tahan untuk tidak menangis, stress, panik, bingung, campur aduk jadi satu, masih sempat melihat jam, ketika itu pkl. 5.15 wib, Ya Allah, bantu kami cari cara mengeluarkan anak kami dari dalam...gak terbayang shocknya Devan, karena kondisi kamar saat itu gelap (Devan ketika tidur memang dgn lampu yg dimatikan) dan AC menyala, pasti Devan sangat ketakutan dan panik...

15 menit kemudian berlalu tanpa hasil apapun, karena si Ayah masih mencoba untuk membongkar handle pintu dari luar.

Tidak ada cara lain, karena Devan masih belum berhasil memutar kuncinya dari dalam, dan juga handle pintu tidak berhasil dijebol dari luar oleh Ayah, akhirnya jalan terkahir adalah menjebol kaca diatas kusen yg berbatasan dengan pintu, kaca itu terpasang atas bawah dengan celah diantaranya, Ayah naik pake kursi dan mencoba mengintip Devan yang masih menangis meraung2, terdengat sangat pilu sekaligus mengkhawatirkan..., aku masih berusaha untuk menyuruh Devan mencabut kuncinya, agar aku bisa pakai kunci cadangan dari luar, tapi tetap tidak berhasil, devan tidak bisa melepaskan kunci tersebut....

Ayah bicara ke Devan, "mundur ya sayang, naik ke atas kasur, Ayah mau pecahkan kacanya diatas sini, tapi Devan harus naik ke kasur, karena nanti takut terkena pecahan kaca, mundur ya Sayang, ayah dan bunda disini, Devan gak usah takut, ayo Nak mundur Nak..."

Aku panik, sambil terus meyakinkan ayah, apakah aman memecahkan kaca tersebut, karena khawatir terkena Devan dibawahnya, ya Allah, aku stress, tegang, dan panik, dan berusaha mengajak Devan bicara dengan kata2 yang sama diucapkan si Ayah..rasanya seperti harus membebaskan Devan dari penculikan, semua hal buruk membayangiku saat itu, Astagfirullah, sudah gak tau harus berbuat apalagi selain coba menenangkan Devan dan meyakinkannya untuk mundur menjauhi pintu...

Si Ayah mengetuk pelan2 untuk melepaskan bingkai2 kusen si kaca tersebut, kaca atas berhasil dilepas tanpa pecah, tetapi yang bawah pecah dan berhamburan diluar dan jg kedalam kamar Devan, aku masih berteriak untuk meyakinkan bahwa Devan tetap di tempatnya disisi bed agar terhindar dari pecahan kaca, tapi Ayah bilang Devan diam disitu walaupun sambil menangis, aku menunggu tidak sabar, sampai Ayah berhasil melepaskan semua kacanya, dan selesailah, kemudian Ayah mencoba memutar kunci dari atas tempatnya berdiri pakai gagang sapu...dannn...berhasillll....

Ya Allah, aku langsung menghambur ke dalam, menggendong Devan dan memeluknya, berusaha menenangkannya yang masih sesenggukan, terdengar sangat menyedihkan...
Bajunya basah semua oleh keringat sekaligus pipisnya, Devan ngompol banyak sekali di lantai tempatnya berdiri, dan ketika kugendongpun dia berujar lemah "Devan mau pipis Bunda...", aku langsung bw ke toilet dan hati2 melepaskan celananya, Devan pipis banyakk sekali, dia stress, panik dan shock...aku peluk erat2 untuk memastikannya kalo dia aman dalam pelukan Bundanya...

Setelah selesai mengganti bajunya dan mendudukannya untuk minum susu, aku langsung mencabut semua kunci yg ada dikamarku dan Devan, tidak ada kunci terpasang selama ada orang di rumah, dan semua tetap dalam pengawasan....peristiwa itu benar2 memberi pelajaran buat kami di rumah agar lebih waspada, karena Devan semakin beranjak besar dan seringkali explore barang2 yg berbahaya tetapi dia tidak mengerti...

Alhamdulillah semua baik2 saja, walaupun mata Devan sembab dan dia sesenggukan setelah hampir 40 menit terkurung dalam kamar yg gelap dan dingin, sendirian...aku coba memberi pengertian ke Devan untuk tidak memutar kunci sembarangan, aku jelaskan bahwa itu akan berakibat seperti ini, dan tampaknya dia mengerti....

Dannn, waktu dikasih minum susu, dan aku foto, dia masih nyengir sadar kamera gitu walopun matanya sembab, itu tandanya Devan baik2 saja dan tidak shock lagi, hehehehe...ah Devanku...ada2 aja...

Tuesday, December 29, 2009

[House] Make Over ...tahun baru warna baru...haiyahhh :))


Taraaaa, ini jadinya...mayan buat ngupi2 n nerima tamu seputaran tetangga aja siy...hihih, plusss tempat maen Devan...

Finally, udah lumayan rapi n lengkap jg make over ruangan di rumah yang dilakukan sekitar 3 bulanan kmrn, yup perlu waktu 3 bulan, krn ada acara nabung dulu buat beli furniture gantinya, hihihih, plus buat bikin teras yg diinginkan...lumayanlah hasilnya bisa mengcover kebutuhan dan jg kesenangan mengobrak abrik rumah, kekekekkkk...

Sebenernya awalnya krn pengen ganti sofa ruang tamu ajah, karena mulai terlihat membosankan dan monoton, tapi pengen juga bikin konsep ruang tamu sekalian small library gitu, inipun tyt rak buku yg ada belum bs menampung koleksi buku2 ayah dan Bunda, malah gedean rak buku di kamar Devan, hikss...tapi minimal lumayan tercover lah dengan rak buku yg cuma kecil minimalis, dan gak butuh biaya mahal pula...hehehe.

Nah, krn pengen punya living room yg bs sekalian ruang santai buat baca2, si Ayah harus mikirin gmn caranya kl ada tamu, tetep ada tempat duduknya, hihih, jadilah ide bikin teras dijalankan, karena eh karena si taman depan jg terlalu besar dan ga terlalu berfungsi banyak, cm diliatin aja gt maksudnyahhh...hihihi

Teras dibuat 2 bulan lalu, awalnya lantainya pengen pake lantai kayu solid geto, tapi apa daya, mahal sekali harga per m2 nyah, nyerahhh dahh, pake keramik motofnya mirip kayu ajah, hihih...padanannya ditabur koral putih disekitar lantai buat konsep minimalisnyah, terus furniture dipilih yg etnik, 1 set kursi teras berbahan jati.

Nah (lagi) dari liat2 majalah interior, browsing2 inet gmn ruangan tamu plus baca yg homey, jadilah ruangan super mungil yg Insya Allah nyaman ini, tetep bs duduk2 di sofa yg emang sengaja dibuat dengan konsep yg cocok dgn home library (eh tapi cucok gak siy neh sofa, kekekekekkkk) so far siy baca buku or BB an di wing chair merah itu sambil selonjoran kakinya di puff nya, nyaman2 aja, hehehe, kalo devan malah sempet ketiduran di karpetnya...beberapa kali, hihihih...dasarrr...
Jadi hunting barang2nya step by step secara biayanya jg step by step, hihihi, yg pertama kali dapet justru malah red wing chair itu (Miawww makasiyy yaa referensinya), red stand lamp dan red carpet dari Pameran kerajinan di JCC bulan lalu, trs pajangan Ayat Kursi mesen di toko depan komplek, Sofa 2 seater dan pajangan kaca bulat di artha gading, hasil midnite sale-an, heheheh

Nah si sofa 2 seater itu yg terakhir didapatkan, karenaa mesti menunggu sofa yg lama laku dulu donk, emang mau uang darimana, ga ada budgetttt, gt kt si Ayah, wewww, hihihih...meskipun msh ada plan buat ganti gordyn yg cuma semata wayang ituh (maluuuu), gak dicuci udah hmpr setahun tuhhh....kkkkk

So, Alhamdulillah make over ruangan and furniture di ruang depan sudah tercapai, next merambat ke sofa bed di ruang TV dan dapur...huaaa nunggu insentif April thn depan aja ahhh (ih kepedean amat, emang yakin dapet getooo...kkkkkk), yaaa namanya jg cita2 kan, kl gak dapet ya, nabung dari sekarangggg, ahahahahah

*sponsor interior stuff sebagian oleh HoK, hihih

Monday, December 21, 2009

27 Mos

Tidak seperti biasa, setiap bulannya Bunda selalu upload foto2 Devan di usia terkait dengan sedikit ulasan perkembangan Devan di usia tersebut.

Kali ini, Bunda pengen nulis aja ah, tentang pengalaman yang baru Bunda alami dengan Devan di usia Devan 27 bulan ini.
Sejauh ini perkembangan Devan siy bagus, motorik kasar dan halus terasah sedikit2 demi sedikit sesuai perkembangan yg seharusnya di usia itu, ga ada masalah so far. Program yang Bunda terapkan ketika Devan usia 2 tahun, Alhamdulillah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Selama ini Mbak Erna jg banyak membantu Bunda untuk delivery nya, karena lebih banyak waktunya dengan Devan (* yg ini siy tragiss, hikss)

Anyway, pengen share ketika kemarin hari Minggu jalan2 di Pacific Place, kebetulan Bunda janjian dengan temen Bunda yang punya anak laki2 jg usia 1.5 thn, dan skr si temen Bunda ini sedang hamil kembali anak kedua. Selama ini Devan adalah anak yang menyenangkan dibawa kemanapun, gak rewel, dan mau makan apa aja gampang

Nahh, tapiii pas di PP kmrn, awalnya masih ok, Bunda n temen Bunda ngobrol2 di Pancious sambil nyemilin pancake, dan Devan pun ikutan makan, masih tenang duduk di high chairnya. Setelah ngobrol2, kt mutusin untuk jln2 bentar keliling mal sblm pulang, disinilah peristiwa2 yang menguji kesabaran Bunda terjadi...

Baru aja keluar dari Pancious, anaknya temen Bunda itu duduk di strollernya, kebetulan memang Devan udah gak pernah pake stroller lagi, selain membiasakan untuk tdk tergantung, Bunda jg sering banget pengalaman tuh stroller gak dipake walopun dibawa2, karena Devan lbih suka jalan2 sprti ayah bunda. Tapi pas lihat ade Nav duduk di strollernya, Devan jg mau, dan pake acara teriak2 "Devan mau disituuuu, ahh, ahh, mau disituuuu" Ya ampyunn, trs Bunda bilang Devan kan udah lbh besar, bs jalan sendiri, kl dd Nav msh harus di strollernya, tp itu gak berhasil, Devan malah nangis2 gak keruan, ok then akhirnya dd Nav yang ngalah, dan Devan pun duduk manis di stroller.....ughhh Bunda malu tau Dev...

Sampe lantai dasar menuju concierge untuk sewa stroller tyt kosong semua terpakai, nasibbb...

Terus naik keatas lagi, naik lift, dannn lift pun berhasil menyita perhatian Devan untuk tetap berada didalamnya, ogah turunnn, dipaksa aja, dan nangisss kencenggg bangettt... *udah mulai berasa kesel, dan mutusin pengen pulang aja saat itu...

Trus lanjutin jalan lagi, kali ini si ayah mampir ke counter Samsung, dan Devan ikut kesitu, Bunda melenggang menuju counter Oshkosh, ketika Bunda mampir di counter Oskosh untuk liat sepatu sendal Devan, nah disini terjadi insiden ituuu....huhuhuhu...
Devan ambil salah satu tas troley buat sekolah kk2 gt, diseret2 sm dia di dalam counter, trs ketika Bunda sdh sls, Devan masih belum mau melepaskan tas tsb, dannn teriak2 kl dia mau tas itu, yang paling bikin jengkel, si Mba2 Oskosh malah ngeluarin semua koleksinya sambil nawarin ke Bunda (huhhh, gak liat apa si Devan itu kan masih kecilll, belum sekolah, tas sama dia aja masih gedean si tas....gregetannnnn), akhirnya kesabaran udah abis, Bunda gak kepingin Devan menganggap semua yg dimintanya harus dikasih...tapii emang caranya Bunda salah, pake emosi, Bunda bilang dengan tegas, bahwa Devan belum perlu tas itu, dan kalo gak mau lepasin tas itu, Bunda tinggalin aja (sesekali nengok kebelakang liat reaksinya)...Devan misuh2 sambil narik2 tuh tas, nyusul Bunda, gak lama nangisss kejerrr, trs tas itu dilepas gt aja....saking Bunda udah kesel, Bunda gendong Devan dan berlalu, tanpa ngembaliin tas tsb ke counternya lagi, dibiarin aja geletak disitu, krn si Mba nya jg keliatan mau ambil tas tsb...

Ya Allah, keseeelll banget, akhirnya kitapun pamitan sm temen Bunda, memutuskan untuk pulang, bener2 cape hatiiii....trouble two banget dehhhh....Devan masih diem aja waktu Bunda cb nasehatin pelan2 di mobil, dia nampak cuek dan gak ngerti gitu...

Dohh Momsss, apa emang begitu ya masanya....agak2 trauma ngajakin ke mal lagi jadinyaaa...dann langsung memutuskan cari sekolah main aja, biar emosinya terluapkan...ga usah main di mal....huhuhuhu Devanku....