Monday, December 19, 2011

[Bunda] Beda kehamilan pertama dan kedua

Sambil beres2 barang2 pribadi dan juga file2 di lepi kantor, sambil nulis disini aahh... itung2 menikmati hari2 terakhir ngempi dari kantor hehehe

Lagi pengen review aja tentang kehamilan pertama dan kedua ini, soalnya ternyata bener kata orang2 yang pengalaman, anak kedua udah lebih santai dibanding anak pertama yaaa, heheh, dari soal makanan, gerakan saat hamil, rencana melahirkan, sampe barang2 baby yang dipersiapkan

tanda positif (+)

*kehamilan pertama : amat sangat senang minta ampun, diharapkan, ditunggu2, sampe jejingkrakan kaya anak kecil, hehehe, karena pernah keguguran dan udah pengen banget punya anak waktu itu setelah kosong 6 bulan dari abis nikah

* kehamilan kedua: excitement nya hampir sama kok, cm gak sampe jejingkrakan aja, hehehe, lebih berasa ke mood yang masih turun naik, karena memang lumayan cepat isi lagi setelah keguguran juga (3 bulan), jujur ada kekhawatiran takut gagal lagi, karena pertahanan yg dilakukan saat kehamilan yg gugur itu, sempet bikin trauma, dan memang gak lama setelah tau positif hamil, si flek kembali menyambangi, tapi lebih kuat menghadapi resikonya siy kalo sampai harus gagal lagi

Trimester 1

*kehamilan pertama: waduhhh, ga bisa makan nasi, dan doyan bangettt kepiting, dan cm bs makan nasi kalo lauknya kepiting, ahahaha. Gak pake bedrest, walopun flek sempet setiap hari selama seminggu, malah sempet training ke singapore segala dengan ditemenin flek, wkwkwkw


*kehamilan kedua: malas makan apapun, ga ada kepengen makanan apapun, sungguh aneh, maunya cm minum sirup dan minuman yang seger2 ky jus, makan siy ogah
Sempat bedrest 10 hari karena flek yang keluar, dan dsog menganjurkan bedrest dulu, krn untuk menjaga faktor2 yang tidak diinginkan terjadi


Trimester 2

*kehamilan pertama: tampak lebih sehat dan makan makin banyak mendekati rakus, hihihi, sampe kenaikan berat badan udah 10kg aja sampai akhir trimester 2. Amat rajin baca2 artikel kehamilan dan pasca kelahiran, sampe join di AIMI demi ingin memberikan ASI buat Devan walopun bekerja, dan bertekad menyusui sampai dengan 2 tahun. Sibuk juga baca2 artikel, apa saja yang harus disiapkan untuk kelahiran baby. Menjaga banget untuk gak bergerak terlalu banyak, tidur juga hati2 banget, dan gak mau bepergian jauh2, gak nyetir samsek juga, pokoknya amat sangat menjaga sampai agak ekstra, apalagi soal asupan makanan. Rajin minum susu dan semua vitamin kehamilan yang dikasih dokter diminum tepat waktu, sampe pasang alarm di HP buat jd reminder, bhihihi. Bener menghindari makan yang namanya gorengan, makanan instan, minuman instan, pokoknya semua harus sehat yang dimakan
Oh iya, saat ini pun rajin banget cari busana hamil untuk kerja, sampe agak over deh kayanya belanjanya

*kehamilan kedua: waahhh, hiksss, lebih cuek dengan asupan makanan, ga terlalu nafsu makan juga, makan tetap seperti biasa, no wonder kenaikan berat badan smp di 7 bln skr ini cm mentok di 5kg saja, hihihi. Tapi tetap berusaha untuk makan sehat, walopun sesekali ada gorengan dan jus buah instan yang diminum. Jarang banget minum susu, kalo pas inget aja, vit kehamilan dikasih, tapi minumnya kalo inget juga, duhh maaf ya baby, bukan maksud untuk membedakan, tetapi, Bunda sudah lebih santai dan selalu berdoa semoga kamu slalu sehat didalam sana, aamiinn.
Masih sesekali nyetir dan bepergian naik pesawat karena harus survey tempat baru kita di Balikpapan nantinya. Sudah lebih santai juga memikirkan nanti melahirkan dimana, karena Insya Allah semua bisa berjalan sesuai rencana, Bismillah...

Shopping Barang2 baby

* kehamilan pertama: naahhh, saat yang paling excited, begitu masuk usia 7.5 bulan kandungan, semua list yang sudah dipersiapkan muali dicicil, belanja berdua si Ayah, dan sibuk tanya sana sini, produk apa yang recommended, semua serba baru, ya iyalah namanya juga anak pertama, hihih. Terus juga persiapan perlengkapan perang untuk menyusui, bener2 diperhatikan, karena akan dipakai untuk memerah/mompa ASIP selama di kantor, jadi persiapannya bener2 dilengkapi deh


* kehamilan kedua: tetep siy excited juga, cm ga separah budget anak pertama lah, gak pake list2an pula, seingetnya aja yang belum ada buat baby no 2 ini, karena kalo perlengkapan kaya stroller, high chair, box baby, bak mandi, semua punya kk Devan masih bagus banget, jadi tetap akan pakai yang sudah ada.

Breast pump juga masih ada yang lama dan masih bagus banget, dan karena nanti tidak akan bekerja dulu untuk sementara, semoga lebih konsen tentang urusan per ASI an dan mungkin memompa untuk stok kalo bepergian keluar saja, dan susah menyusui.

Rencana yang mau dibeli untuk baby no 2 ini, infant carseat, karena carseat kk Devan adanya yg toddler aja, dan yg infant udah di lego, karena itu jg hadiah, dan cm kepake 3 bulanan. So untuk carseat baby no 2 ini, mau beli yang bagus sekalian dan yang bs dipakai sejak infant smp todller. Nah satu excitement skr buat baby no 2, yaitu ngumpulin Clodi, hahahaha. Udah niat mau go green dan menghemat pemakain dispo diaper yang selain gak go green dan juga boros setelah dihitung2. Kebeneran cuaca Balikpapan cocok untuk perclodian nehh, alias panas sehingga bis abikin jemuran cepet kering, hehehe.

Oh iya untuk starter kit baju2 juga baru semua untuk baby no 2 ini, karena punya Devan sudah dikasih ke sepupunya semua, dan kata Ayah, belikan semua yang baru, kasian ah kalo pakai bekas kk Devan yang udah lama pula kan 4 tahun lalu, hihihi
Dannn, dibelikan diaper bag impian juga sm Ayah, si skip hop dash uptown stripe ituh, asiikkk, yang belum kesampean beli saat Devan dulu, hehehe

Nahh, itu aja siy so far yang dirasain soal bedanya kehamilan pertama dan kedua, tapi yang pasti excitement nya sama menghadapi kelahiran baby no 2 ini, insya Allah nama juga sudah disiapkan untuk adeknya Devan ini, cm tinggal USG 4 dimensi neh yang agak mulur waktunya, karena skedul dokternya terpentok liburan natal dan tahun baru, jadi baru bisa USG di usia kehamilan 31weeks nanti neh di tahun depan...

Minta doanya ya teman2, semoga semua lancar dan baby sehat normal fisik, lahir, dan bathin, aamiinnnn

*ket foto: bumil - 5.5 bulan

Sunday, December 18, 2011

[Survey Sekolah] Islamic Global School - Balikpapan


see, devan udah gede yaa, jd inget foto dulu saat dia mau masuk PG, ohh time flies so fast :)

Yup, seperti yang sudah dibahas di jurnal sebelumnya, hehehe, macam apa aja, ada jurnal lanjutan :D, kami sekeluarga Insya Allah akan pindah ke Balikpapan paling cepat akhir Jan tahun depan.

Soo, wiken kemarin, kami pergi ke Balikpapan untuk survey rumah dan juga sekalian cari sekolah Devan.

Ada niatan untuk menghentikan sekolah Devan sejenak di semester 2 nya TK A ini, karena serba tanggung, dan keterbatasan Bunda mobile untuk mengurus sekolah Devan karena kehamilan sudah mau masuk trimester 3, larangan naik pesawat sudah pasti diberlakukan...

Tetapi tidak ada salahnya, saat kemarin visit Balikpapan, sambil cari sekolah, karena mau di dekatkan dengan lokasi rumah.
Ada beberapa info sekolah yang Bunda dapatkan dari beberapa teman dan jg web, dan kebetulan dari beberapa sekolah itu, kriteria dasarnya agama itu sudah bisa Bunda dapatkan.

Tetapi baru 1 sekolah ini yang sempat Bunda survey lokasinya, itupun baru sekitar gedung sekolah dan gambaran fasilitasnya seperti apa, justru metode yang akan diterapkan di sekolahnya masih belum Bunda dapatkan informasinya secara gamblang dari sekolah bersangkutan, karena eh karena, kami visitnya hari Minggu, dan sekolah tutup, heheheh...

Tetapi karena niatan tunda 1 semester, dan Devan akan mengulang TK A nya tahun depan, Bunda tidak terlalu khawatir, Insya Allah masih ada waktu untuk pilih2 sekolahnya, yang memang sesuai dengan metode pengajaran dan fasilitas yang Bunda inginkan untuk Devan nantinya :)

Sekolah Islamic Global School ini, kurikulumnya berbasis Tauhid, dari yang Bunda baca di web nya, dan lumayan yang diperhitungkan di Balikpapan sana.
Tapi untuk metode kurikulum lebih jelasnya siy, memang Bunda harus survey langsung ketemu guru atau kepala sekolahnya supaya dapat info lebih jelas.

Tetapi dari lokasi dan fasilitas sekolah, Bunda pikir cukup lah sekolah ini. Dengan gedung yang memadai (TK - SD kelas 3), fasilitas alam seperti kebun, halaman sekolah, ada sebagian kandang2 hewan disini, membuat sekolah ini menarik, karena terlihat kegiatan yang berhubungan dengan alam pun dipenuhi.

Di belakang gedung SD nya sedang dibangun gedung lagi yang rencananya untuk masjid, perpustakaan dan laboratorium siswa. Jadi sekolah ini baru saja pindah lokasi ke area yang lebih besar, sebelumnya ada di komplek perumahan, dengan lahan terbatas.

Yang mau sekolah ditanya, alias Devan ntungnya, hihihi, dia keliatan suka dengan sekolahnya, semoga saja Devan termasuk anak yang mudah adaptasi macam Bundanya, hihihi

Sekolahnya secara fasilitas siy terlihat menyenangkan, dan buat Bunda menyenangkan jg dari segi mobilitas, karena ini sekolah cm 5 menit dari rumah, hehehe...

Devan masih punya waktu banyak di rumah, ataupun jika mau di masukkan kursus2 yang dia inginkan seperti les musik dan berenang.

Masih banyak info yang harus digali dan dipelajari, anyway, masih masuk tahun depan jg sekolahnya, jadi usia Devan akan pas masuk SD nya di 6 thn 10 bulan, mendekati 7 tahun, jika tahun depan mengulang TK A nya, semoga kekhawatiran Bunda akan usia yang pas memasuki masa sekolah agak akan jadi big issue lagi.

Sementara menunggu 1 semester sisa sekolahnya, Devan akan Bunda masukkan kegiatan les dulu, kaya musik atau kids activity yang kebeneran, fasilitasnya juga deket dr rumah, masih di dalam komplek perumahan, Arena Kids namanya, banyak kegiatan anak2 yang bs di eksplore disitu, belum survey, nanti akan ada survey lanjutan untuk Arena Kids, saat Bunda sekalian nge fix rumah stelah sls persiapan untuk ditempati.

Bismillahhh, semoga semua lancar, aamiinn :)

Monday, November 28, 2011

[Family] Menjelang kehidupan Baru

Aihh, lama sekali rumah ini gak ditengok, kangennya...

Memang selain karena lagi terkena sindrom malas, hehehe, juga karena kesibukan persiapan macam2 untuk kepindahan kami sekeluarga ke Balikpapan, Insya Allah tahun depan.

Ditambah, kehamilan yang sekarang, rasanya lebih melelahkan ya dibanding dulu, yaiyalah, udah diatas 30 thn gitu lhooo, hihihi, jd lebih cepet cape, n suka berasa juga keabisan energi

Tapi overall, Bunda menikmati semua prosesnya kok, sekarang kehamilan Bunda dah masuk 24 weeks, ssttt sudah ketahuan juga lho jenis kelamin dede bayi didalem perut, dan yang paling senang dengernya selain ayah bunda ya Devan pastinya, karena Devan akan punya adik laki2, insya Allah

Nah, terkait dengan judul tulisan ini, Bunda mau cerita dulu neh...kangen sama temen2 disini, karena sudah lama juga gak denger kabarnya...

Jadi, bulan Sept lalu, Ayah kembali ditarik ke tempat kerjanya yang lama, di  Shell Indonesia, ditawari satu posisi yang lumayan bagus tetapi lokasinya di Balikpapan.

Yup, memang Ayah baru saja pindah kerja, baru saja memulai karier barunya dis atu perusahaan lokal yang tidak kalah besar dengan perusahaan yang sekarang. Tetapi setelah dijalani 2 bulan, Ayah merasa ada yang salah, Ayah mencoba untuk beradaptasi, tetapi menurut Ayah, lingkungan sekitar tidak mendukung, sehingga Ayah merasa tidak fit in dengan posisinya di tempat baru.
Bunda tadinya terus kasih semangat, kalo Ayah pasti bisa, tetapi Ayah bilang, dia terbiasa bekerja di perusahaan yang regulasinya jelas, sedangkan perusahaan yang sekarang ini, lebih banyak unsur kekeluargaannya dibandingkan menjalankan prosedurnya secara profesional, itu yang membuat Ayah sulit bergerak.

Makanya ketika ditawari posisi lebih baik dari sebelumnya waktu masih di perusahaan yang sama, Ayah berfikir lagi, dan menawari Bunda apakah Bunda mau melepaskan karier Bunda yang sekarang untuk ikut Ayah ke Balikpapan.

Kaget juga dengernya saat itu, campur aduk lah rasanya, karena selepas kuliah, Bunda sama sekali belum pernah nganggur, selalu sibuk dengan rutinitas, sampai menikah dan punya Devan, Bunda masih menikmati semuanya, yaa walopun ada beberapa hambatan dalam karier, tp secara keseluruhan, Bunda menikmati semua proses dan metamorfosisnya dalam kehidupan karier Bunda selama ini.

Tiba2 tawaran ini datang, sebenarnya Ayah tidak memaksakan, karena kita harus benar2 mempertimbangkan tawaran ini, karena kita akan tinggal di tempat baru, dan selama kehidupan pernikahan, Bunda belum pernah meninggalkan Jakarta dan Bekasi, belum pernah jauh dari orang tua dan keluarga, so, this would be a big chapter of our life...

Setelah mempertimbangkan dalam waktu tertentu, dan Ayah juga sambil negosiasi semua fasilitas yang akan didapat di BPN nanti, Bunda berfikir, dan sampai pada keputusan, Bunda akan lepaskan semua.

Ini jawaban dari doa Bunda selama ini, pengen deket sm Devan di rumah, dan lebih memperhatikan perkembangannya  , tapi memang ada rasa khawatir juga lho, nanti kalo udah gak kerja lagi, bakalan bosen gak ya? hehehehe....

Lumrah lah perasaan itu, tapi sudah banyak rencana kesibukan sih yang Insya Allah akan Bunda lakukan di BPN sana nanti, aamiin semoga bisa terwujud satu2

Nah, persiapan sekarang yang sedang dilakukan, adalah cari rumah untuk kita tinggal di BPN nanti.

Minggu lalu sudah ada beberapa calon rumah yang sudah dikunjungi Ayah untuk dilihat lokasi dan kondisinya, ada yang sudah cocok, eh tapi kok cepet banget itu rumah sudah keburu dibayarin orang, ckckck

Kami memang hanya akan menyewa saja disana, karena belum ada niatan untuk tinggal permanently disana, karena masa penempatan Ayah disana kemungkinan hanya 3-4 tahun, dan selebihnya akan kembali ke Jkt, kantor pusat, kecuali kalo ada offering lagi untuk ditempatkan di lokasi lain lagi.

Nah selain rumah, yang juga jadi pe er ya sekolah Devan. Bunda harus survey dan seperti dulu lagi deh membandingkan daris emua sekolah yang tersedia disana.
Untungnya kami gak perlu kuatir dengan biayanya, karena semua di cover oleh perusahaan Ayah, Alhamdulillah...

Rencananya mid Dec, Bunda dan Devan akan terbang ke Balikpapan untuk memastikan sekali lagi calon rumah dan calon sekolah Devan sudah beres semua.

Karena Devan akan mengulang kembali TK A nya disana, kesempatan untuk mencukupi usia sekolah Devan, supaya masuk SDnya nanti sudah berumur hampir 7 tahun, insya Allah akan lebih matang untuk kedewasaannya dan mengikuti sekolah reguler nantinya.

Nahhh, segini dulu deh ceritanya tentang sekelumit persiapan kepindahan kami ke lain kota, doakan ya teman2 semoga semua lancar, aamiinn


Wednesday, September 28, 2011

[Family] Iseng di hari lebaran = narsis, wkwkwkw




Lebaran lalu, rumah mama n papa kebagian giliran Open House keluarga besar papa yang memang tinggal di jabotabek. So, dari jauh2 hari, Bunda n Devan memang sudah ngungsi duluan ke rumah mama, hehehe.

Nah, pas hari lebarannya, keluarga besar belum berkumpul, seperti biasa donk, test camera, hihihi, di test molooo alesannya, langsung deh kita2 yang udah ada di rumah pasang gaya, bhihihi....gini neh hasil test camera nya :D

[Devan] ke Museum Layang layang




Ini sudah lama sebenarnya perginya, sebelum bulan puasa kemarin, hihi, Bundanya males upload neh :p

Salah satu wiken di bulan July lalu, arisan di komplek ngadain jalan2 keluar bawa anak2. Museum layang2 di fatmawati terpilih jadi tempat tujuan hari itu. Berangkat dari rumah, pkl 8 pagi, dan sampai di Museum layang2 pkl. 8.30, masih sepi, memang sengaja, supaya kami jd peserta tour yg pertama, karena kalo wiken biasanya penuh.

Membayar 10rb sbg tiket masuk dewasa, dan 5rb untuk tiket masuk anak dibwh usia 12 thn, dan menambah biaya sendiri jika ingin mengambil aktivitas tambahan.

Aktivitasnya banyak sekali, diantara, melukis layang2 mini dan besar (untuk anak diatas usia 6thn), melukis payung, melukis keramik, membuat keramik, dan banyak lagi deh. Biaya aktivitas itu mulai dari Rp. 35rb

Sampai disana, yg pertama dilakukan, adalah masuk ke dalam museum untuk melihat ragam layang2 yang dipajang di dalamnya. Wahh banyak sekali layang2 dengan berbagai macam bentuk dan ukuran, museumnya sendiri tidak besar, tetapi layang2nya banyak lho...adem pula didalamnya, karena bentuk museum yang seperti rumah joglo :)

Setelah puas berkeliling, aktivitas dimulai, peserta dari komplek Sakura, memilih 2 aktivitas, melukis layang dan payung untuk anak2nya saja, karena ibu2nya mau ngadem, hehehe

Devan seneng banget, krn sebelumnya pun, di rumah udah seneng main pake cat air, baik itu pake kuas atau jari.

Bunda biarin aja dia melukis apapun yang dia mau, gak jelas jg gambarnya siy, tapi at least layang2nya jadi ramai dan warna warni, dan dia seneng banget pas si layang2 sudah jadi, hehehe

Lumayan jg museum ini untuk aktivitas anak2 sekedar mengisi wiken, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh dari rumah. Tapi memang jalan kesini harus pagi2, karena sudah masuk jam 10 saja, sudah macettt :p

Thursday, September 22, 2011

[Bunda] Bumil in Kaftan




Acara Halal Bihalal kantor DHL, di Smesco Building, 16 Sept lalu, seperti yang sudah biasa dilakukan kantor, tiap ada event, pasti ada dresscode, kali ini dress code nya Kaftan Morroco untuk perempuannya, dan Koko dress untuk laki2nya. Bintang tamu tahun ini pak Mario Teguh, sayangnya mengisi acara hanya sempat 45 menit saja dengan tausiyah intelektualnya yang selalu sanggup membagkitkan semangat dan juga di sisi lain seringkali juga merasa tertampar untuk introspeksi diri, hehehe...

Acara sepanjang 3 jam ini seru sekali, karena dihibur oleh fashion anak2 kecil yang lucu2 dari para karyawan, sayangnya karena Devan besoknya mau ultah di rumah, Bunda gak ikut sertakan dulu deh, takut kecapean untuk acara besoknya.

Yang gak kalah seru, warna warni kaftan dress memenuhi ruangan malam itu, dan memang malas bawa kamera, maunya difotoin aja, hehehe, sooo ini sebagian kecentilan bumil, wkwkwkwk, foto sana sini bareng teman2 sampe gak banyak makan deh, bhihihi...

Oh iya, kali ini, bawa make up sendiri, tapi kerudungnya dibuatin sm salon, seperti biasa gak bisa soalnya pk kerudung kreasi model ginian *pemalas dotcom* :D

Sempat terbersit rasa, sepertinya ini acara terakhir kantor yang akan diikuti, hikss sedih, tetapi dinikmati aja, agar semua dilewati dengan indah....aamiinnn ;)

Monday, September 19, 2011

[Devan] Berangkat sekolah sendiri

Wah, sudah lama sekali gak cerita dirumah tercinta ini, selama hamil ini, rasa malas kok makin2 ya, termasuk malas nulis 

Pagi ini pengen cerita ah, seperti biasa seputar kehidupan Devan, yang baru saja berusia 4 tahun, 13 Sept lalu.

Sejak sebulanan lalu, Devan memang sudah mengutarakan keinginannya untuk berangkat sekolah sendiri, naik jemputannya sendiri, tanpa ditemani sm mbaknya, seperti yang sudah dilakukan seperti biasa selama sekolah dari tingkat PG sampai sekarang sudah di TK A, tapi Bunda masih belum tega, masih berfikir, bagaimana nanti saat mainnya, gurunya memang 3 orang, dan 1 guru mengawasi 5 anak, tetapi pengawasan detail pasti dilakukan oleh Erna dibanding gurunya.

Sudah sering tanya Erna juga, bagaimana Devan ketika main2 di jam sebelum pulangnya sambil menunggu jemputan, apakah dia memang perlu diawasi secara detail atau cukup dilihat dari jauh saja, ternyata menurut Erna, Devan sudah bisa bermain bersama teman2nya, gak pernah berantem atau berebut mainan, krn guru2nya slalu mengawasi. Kalo makan bekal didalam kelas jg selalu habis, dan memang Devan sudah makan sendiri ketika di rumah.

Dari pengalaman pergi2 cuma bertiga (ayah, bunda, Devan), Bunda jg lihat Devan sudah cukup mandiri, ketika haus, dia bs ambil minumannya sendiri di tasnya, susunya juga, mau pipis, bilang sm ayah atau Bunda, tp msh tetap dibantu siy untuk ke toiletnya, tetapi dia sudah menikmati sosialisasinya terhadap dunia luar tanpa takut, bahkan bisa dibilang Devan anak yang cukup berani tampil, hihihi *turunan siapa ya itu*

Dari pertimbangan2 itu, akhirnya ketika semalam Devan minta lagi untuk mulai berangkat sekolah tanpa mbaknya, approval itu keluar pagi tadi.

Dengan ceria dia berangkat sekolah, bawa tas nya sendiri, dan dadah2 dari jemputannya pas berangkat

Huaaa, Bundanya yang mellow, gak tau deh tiba2 aja gitu ngerasa ih ini anak kok mandiri ya untuk anak seumurannya, terus minta sendiri untuk sekolah tanpa ditemenin Mbak, semoga aja hari ini lancar untuk Devanku, semoga dengan semua sikapnya yang berangsur2 dewasa, adalah tanda siap jadi kakak, dan mempermudah Bunda saat nanti adiknya lahir, aamiinnn

Tetaplah berani mengarungi hidup ya Nak, bersosialisasi dengan banyak orang dan berbagai karakter, dapat menjadi bekal hidupmu kelak saat besar nanti...doa Bunda dan Ayah menyertai

[Devan] Berangkat sekolah sendiri

Wah, sudah lama sekali gak cerita dirumah tercinta ini, selama hamil ini, rasa malas kok makin2 ya, termasuk malas nulis 

Pagi ini pengen cerita ah, seperti biasa seputar kehidupan Devan, yang baru saja berusia 4 tahun, 13 Sept lalu.

Sejak sebulanan lalu, Devan memang sudah mengutarakan keinginannya untuk berangkat sekolah sendiri, naik jemputannya sendiri, tanpa ditemani sm mbaknya, seperti yang sudah dilakukan seperti biasa selama sekolah dari tingkat PG sampai sekarang sudah di TK A, tapi Bunda masih belum tega, masih berfikir, bagaimana nanti saat mainnya, gurunya memang 3 orang, dan 1 guru mengawasi 5 anak, tetapi pengawasan detail pasti dilakukan oleh Erna dibanding gurunya.

Sudah sering tanya Erna juga, bagaimana Devan ketika main2 di jam sebelum pulangnya sambil menunggu jemputan, apakah dia memang perlu diawasi secara detail atau cukup dilihat dari jauh saja, ternyata menurut Erna, Devan sudah bisa bermain bersama teman2nya, gak pernah berantem atau berebut mainan, krn guru2nya slalu mengawasi. Kalo makan bekal didalam kelas jg selalu habis, dan memang Devan sudah makan sendiri ketika di rumah.

Dari pengalaman pergi2 cuma bertiga (ayah, bunda, Devan), Bunda jg lihat Devan sudah cukup mandiri, ketika haus, dia bs ambil minumannya sendiri di tasnya, susunya juga, mau pipis, bilang sm ayah atau Bunda, tp msh tetap dibantu siy untuk ke toiletnya, tetapi dia sudah menikmati sosialisasinya terhadap dunia luar tanpa takut, bahkan bisa dibilang Devan anak yang cukup berani tampil, hihihi *turunan siapa ya itu*

Dari pertimbangan2 itu, akhirnya ketika semalam Devan minta lagi untuk mulai berangkat sekolah tanpa mbaknya, approval itu keluar pagi tadi.

Dengan ceria dia berangkat sekolah, bawa tas nya sendiri, dan dadah2 dari jemputannya pas berangkat

Huaaa, Bundanya yang mellow, gak tau deh tiba2 aja gitu ngerasa ih ini anak kok mandiri ya untuk anak seumurannya, terus minta sendiri untuk sekolah tanpa ditemenin Mbak, semoga aja hari ini lancar untuk Devanku, semoga dengan semua sikapnya yang berangsur2 dewasa, adalah tanda siap jadi kakak, dan mempermudah Bunda saat nanti adiknya lahir, aamiinnn

Tetaplah berani mengarungi hidup ya Nak, bersosialisasi dengan banyak orang dan berbagai karakter, dapat menjadi bekal hidupmu kelak saat besar nanti...doa Bunda dan Ayah menyertai

Thursday, August 18, 2011

[Bunda] Kangen Rumah

Iyaaa...rumah yang disini, suka siy ditengokin, tapi kok ya males banget ngejurnal ataupun sekedar posting foto, ahhh entahlah bawaan orok kali ya 

Niatan siy ada mau posting, eh tapi kok ya malesss banget transfer foto2 nya, ntar deh nunggu setan rajinnya dulu, transfer foto, terus kebut posting deh, soalnya kan tujuan bikin rumah ini, udah kaya diary aja gituh, tempat curhat, tempat narsis, huehehehe...dan yang pasti buat kenang2an...

Entah ya, mungkin malas ini juga asalnya karena aku saat ini sedang berbadan 2, haiyaaa bahasanya, Alhamdulillah dikasih anugerah dan kepercayaan lagi sm Allah, semoga yang kali ini jadi rejeki buat kami sekeluarga, aamiinnn

Hamil ke 4 ini, hehehe, iyah, udah 3x hamil sebelumnya, tapi anaknya baru 1, dan Insya Allah yang ini menjadi anak kedua, adeknya Devan, aamiin...kehamilan yang sekarang sama dengan yang sebelum2nya, tetap pakai flek, tetapi alhamdulillah ketika di cek dokter di minggu ke 8 minggu lalu, fleknya bukan berasal dari baby, kemungkinan karena kadar hormon yang meningkat, dan keluar cairan tetapi setelah bersinggungan dengan udara menjadi berubah warna, ah entahlah itu yang dijelaskan sang Dokter so far, dan aku tetap bersyukur karena setelah di USG transvaginal, usia baby dan ukurannya sesuai, dan detak jantungnya normal, Alhamdulillahhhh...

Tetapi untuk kehamilan yang sekarang, aku agak merasakan bedanya, mungkin faktor usia juga kali yaaa, terasa lebih cepat lelah, kemudian juga mood amat sangat berantakan...males makan udah pasti, sekalinya makan, bener2 cari makanan yang disuka dan diinginkan saat itu.

Terus kalo di rumah maunya tidurrr melulu, aihhh kenapa males sekali yaa...nyium bau dapur lebih parah, bisa langsung keluar air mata, muallll...

Sempet dilawan, tapi ujung2nya malah mewek, ihhh gak tau deh tp moodnya berantakan aja gituh, dan jd uring2an sendiri....hormon oh hormon...

Eh iya, hormonnya berantakan juga, krn emang disengaja dm DSOG ku, karena awalnya sejak tau kalo +, aku samsek gak mual, malahan kalo makan banyak banget, tapi sm si dokter dikasih tau, semakin mual semakin bagus, owalahhh...dan jadilah diresepkan 2 penguat janin sekaligus, Duphaston dan Cygest....sabaarrrr

Sampai 2 minggu di terapi 2 penguat, Alhamdulillah pas minggu ke 8 kemarin, penguatnya dikasih 1 aja, yang Cygest gak dikasih lagi...

Hari ini usia kehamilan masuk di 9 minggu lebih, tetapi rasa mual masih belum hilang, selera makan jg belum normal, cuma bs berdoa smoga baby didalam sana dalam keadaan sehat, tumbuh kembang sempurna tanpa kurang suatu apapun, aamiinnn...

Ket gbr : Hasil USG 8 weeks

Sunday, July 10, 2011

[Devan] Bermain Scrabble


Hehehe, ini bukan main scarabble beneran, karena memang Devan belum bisa, tapi Bunda mau share aja, siapa tau masih ada mommies yang kesulitan mengajarkan huruf dan angka kepada anaknya. Walopun sekarang sudah banyak banget ya peranti lucu2 untuk huruf dan angka supaya anak2 senang belajar sambil bermain 




Nah jadi dengan scrabble ini, kitapun bisa belajar sambil bermain, eh tapi ini untuk anak yang usianya diatas 3 tahun yaaa, karena biji2 scrabble kan kecil, jadi harus benar2 diawasi, takutnya kalo anak yg memainkannya dibawah usia 2 tahun, masih suka masukin ke mulut

Nah jadi karena biji2 scrabble isinya huruf2, Devan kan suka ngeliatin kalo ayah bunda lagi main, sambil ngerecokin dia ikutan merangkai huruf2 tersebut di papannya, hehehe.



Nah moment itu suka Bunda ambil untuk belajarin Devan merangkai huruf, dasarnya dia harus tau dulu semua huruf A-Z, nanti sambil main2 dan nyanyi2 diajarin untuk eja huruf2 tersebut deh. Masih suka nanya pastinya, misal : Devan, coba rangkai huruf BUNDA, devan langsung ambil huruf B, U, terus dia gak tau lagi, pasti nanya, apalagi Bun abis huruf U, ya pastinya kita kasih tau aja, huruf N, terus kita ulang2 lagi tuh, bilang BUNDA, dieja B U N D A, jadi nanti si anak akan nangkep sendiri, setelah huruf U apa, setelah huruf N apa, ya gitu deh caranya, hehehe....


So far, permainan ini mengasyikkan, dan Devan akan bisa menuliskannya jg di kertas untuk urutan kata yang dimaksud, so far siy dia baru bisa merangkai DEVAN, BUNDA, AYAH, MIO, SALI, SALIHA, AKU, ERNA, NININ, AKI, EYANG, UTI, tapi lumayanlah, karena pelan2 tapi menyenangkan tanpa paksaan untuk belajar

Yang ada malahan Devan sering nagih untuk main scrabble bersama Bunda. Oh ya, setelah main, Bunda juga suka ajarin untuk beresin, caranya masukkin biji2 scrabble kembali ke plastiknya dan susun di kotaknya, so far so good...



Monday, June 20, 2011

[Devan] Thypus

Awalnya jumat sore dapat bbm dari adek yang lg dititipin Devan, karena Bunda lai di Singapore, "Devan sumeng kak, keliatan lemes dan gak mau makan" itu bunyi bbm dari adek.

Bunda pikir ah paling hanya batpil karena cuaca recently sedang tidak menentu. Bunda juga pulang sabtu paginya. Devan ikut jemput di bandara, nampak gak ceria, dan menyambut mainan yang dibelikan jg tidak antusias seperti biasanya

Sabtu itu, Bunda juga tepar mungkin karena kecapean, dan ikutan demam sama kayak Devan, hadeuhhh, gak bener banget deh, mau ngurusin anak sakit malah ikutan sakit...

Suhu badannya Devan diukur udah 39.11der pagi itu, masih terus di observe, dan dipaksa untuk banyak minum. Saat demam itu, Devan belum BAB juga sejak jumat sore, padahal biasanya sehari 2x. Frek BAK jg sedikit, Devan nampak lemas dan hanya mau tiduran. Minggu pagi diukur suhunya 40.23, tadinya Bunda masih mau membiarkan tanpa parasetamol karena di suhu2 tersebut justru antibodinya sedang berperang melawan virusnya. Tapi Bunda gak tega, karena devan nampak semakin lemas, dan tidak mau makan samsek, dibikinin puding dan dingin juga dia menolak, padahal biasanya itu cemilan fave nya

Akhirnya karena suhu masih manteng di 40 der, Bunda kasih paracetamol, 2 jam kemudian turun ke 38.75 der. Minggu malam kembali naik lagi ke 39.55, Bunda masih biarkan tp sambil tetap observe, tidak ada batpil yang menyertai, belum BAB samsek, frek BAK semakin jarang, Devan nampak lemas dan maunya tidur saja. Karena Ayah bersikeras membawa ke dokter, akhirnya malam itu kita berangkat ke KMC (Kemang Medical Care), disana tidak ada DSA yang praktek karena hari Minggu, jadi diperiksa dr UGD. Sampe di KMC suhu diukur 38.90 der, diperiksa di bawah leher, ada pembengkakan tonsil kata dr UGD. Diberikan surat pengantar untuk cek darah, tapi digunakan untuk senin saja, karena menurut dr di UGD, sekarang pulang saja sambil di observe demamnya, kalo besok demam turun dan Devan masih lemas, harus segera cek darah, karena takutnya indikasi DB, karena salah satu ciri2 DB adalah ketika demam turun, si anak malah lemas luar biasa (cenderung letargi)...haduhh

Akhirnya malam itu, masih di observe, gak bisa tidur jadinya karena was was nungguin perkembangan Devan.

Senin pagi, Devan bangun, masih tampak lemas, minta BAK, tp sedikit banget volumenya, dan suhu diukur masih di 39.20, kasih paracetamol, dan siap2 ke RS lagi, sekalian prepare perlengkapannya, takutnya harus di rawat inap, saat itu yang terpikir di kepala gimana caranya sakitnya Devan ini ketauan dulu, kalopun harus rawat inap, perlengkapan sudah siap.

Ini foto Devan di mobil waktu mau ke RS KMC.

Senin, pkl. 10.00 meluncur ke KMC, rencana konsul sm DSA dulu, apakah harsu cek darah atau tidak. Sampai di KMC, tiba2 Devan minta makan rotinya, terus minum banyak air putihnya, dan suhunya diukur suster, 37.80, dan tiba2 dia ceria lagi, wowww, ada apakah ini?

Gak lama, pkl. 12.00 DSA datang, Devan dapet no 1, ya iyalah nunggu dari jam 10.45 gituuu.
Devan di periksa, demamnya sudah turun, dan dia kembali cerewet, back to normal, lega banget perasaan...
DSA nya bilang, harus tetap di observe, karena takutnya Devan ceria sementara karena dorongan pikirannya, karena ada kekhawatiran tertentu yang kita belum tau...wah..wah seneng banget deh konsul sm DSA ini, selain komunikatif, dia juga jelaskan dr sisi psikologis mental anak.

So, stelah konsul, kita pulang dengan kondisi Devan yang sudah ceria, mau makan minum dan suhu tubuhnya yang berangsur normal.

Sampai di rumah, seperti pesan DSA nya, kalo Devan tidak boleh langsung aktivitas spt biasa, maka Bunda tetep observe perkembangannya dari jam ke jam.

Bener aja, Devan tidur siang dan bangun pkl. 17.30, tiba2 teriak Bundaaaa dari kamarnya, pas disamperin, dia terlihat lemas lagi, dan suhu badannya naik lagi, 39.70der, duh ya Allah ada apakah ini? Bingung, beneran bingung saat itu, dulu Devan pernah demam 5 hari, tetapi ada batpil, sehingga Bunda tidak sekhawatir sekarang. Akhirnya telp Ayah, dan Ayah minta kami siap2, memutuskan untuk cek darah saja, karena dia sudah bbm DSA yang td siang kami konsul.

Sampai di KMC, DSA udah ga ada, tp dia pesan sm suster untuk urus Devan cek darah, dan nanti hasilnya akan di bacakan lewat telepon, bersyukur banget dapat DSA yang kooperatif dan mudah dihubungi saat kondisi emergency seperti kmrn itu.

Di ambil darahnya, pkl. 20.30 di KMC, yang harus di cek di lembar surat pengantar lab nya, Dengue (igm,igg), tifoid, urin lengkap.


Hasilnya keluar 1.5 jam kemudian, dan kaget juga dibacakan hasilnya sm dr UGD dan DSA, ternyata Devan low positif tifoid, indeksnya 5, sedangkan keterangan rujukan di hasil lab nya, 4-5 itu low positif tifoid, >6 strong positif tifoid.

Menurut DSA, Devan terkena thypus, tetapi kondisinya tidak terlalu mengkhawatrikan, dan karena melihat kondisi mentalnya, DSA menyarankan untuk rawat di rumah saja, treatment dengan makanan lunak dan tidak boleh mengandung serat tinggi seperti sayuran, agar2 berserat tinggi, dan buah2an yang mengandung serat tinggi.

Devan juga harus istirahat total, tidak boleh main yang menggunakan aktivitas fisik yang berlebihan, kaya lari2an, main otoped, main bola

Ini yang Bunda sempat bingung, karena akan sulit sekali melarang Devan untuk tidak beraktivitas, tapi DSA tetap menyarankan untuk di rawat di rumah, karena akan lebih mempercepat proses penyembuhannya

Ok then, kami bawa Devan pulang malam itu, dan Bunda besoknya masuk kantor sehari, untuk minta izin cuti sama Bos merawat Devan selama di rumah, karena harus dalam pengawasan ketat terutama untuk membatasi aktivitasnya.

Selama 3 hari cuti, banyak yang Bunda temukan di rumah, diantaranya art yang selama ini mearwat Devan kalo Bunda kerja, ternyata tidak higienis dalam mencuci peralatan makan Devan, kemudian dia juga banyak berbohong ketika ditanya keseharian Devan, ada 2x Devan jatuh di sekolah dan kejedot pintu jemputan sampe dagunya memar dan dia gak bilang sama Bunda

Dalam 3 hari itu pula, Bunda temukan si art ini susah sekali dibilangin untuk gak jorok, untuk selalu cuci tangan sebelum nyuapin Devan, akhirnya Bunda ambil kesimpulan, inilah salah satu faktor penyebab thypusnya Devan, karena selama ini makanan Devan selalu homemade, tidak pernah jajan, makan juga teratur dan dengan nutrisi yang diperhatikan pastinya.

Akhirnya, telepon asisten lama yang waktu itu minta kerjaan, tapi  Bunda tolak karena udah ada si art yang di rumah itu, Alhamdulillah masih available, segera minta dia kembali ke rumah, Alhamdulillah minggu pagi lalu dia udah di rumah, dan art yang lama jg udah bunda pulangin malam minggunya.

Senin lalu, Devan kontrol lagi ke KMC, dan Alhamdulillah hasilnya menggembirakan, fase tifoidnya sudah lewat, dan hatinya juga sudah kembali normal. Ohya lupa diinfo, menurut dsa nya saat thypus, si penderita akan mengalami pembesaran hati (liver), haduhhh ini bikin Bunda deg2an dan marah banget dengan kondisi kenapa Devan bs kena penyakit ini.

Alhamdulillah dsa info saat kontrol senin itu, semua sudah kembali normal, dalam 2-3 hari Devan sudah bisa makan nasi kembali, dan beraktivitas seperti biasa, tetapi tetap tidak boleh di forsir. Makasih ya Allah, ternyata semua bisa dilewati dengan baik...

Di rumah pun, sudah kembali normal, art yang sudah merawat Devan sejak dia umur 1 tahun sudah kembali, Bunda juga sudah bisa bekerja dengan tenang, Alhamdulillahhh...

Hikmah dari semua kejadian ini, sesibuk apapun di luar rumah, sebagai ibu bekerja, tetap tidak bisa mempercayakan sepenuhnya kepada asisten di rumah, walopun Devan beranjak besar, perhatian dan periksa rutin tetap harus berjalan seperti biasa, Alhamdulillah masih bisa melewati semua dengan baik...

Sehat-sehat ya Devanku, Bunda paling sedih dan khawatir kalo Devan sakit...