Tuesday, March 22, 2011

[Bunda] Detik-detik kehilangan itu

Jumat, 18 march 2011

Bangun pagi2 dengan kepala super duper pening, dan terasa basah dibawah sana, ada apa ya, penasaran langsung lari ke toilet. Si ayah yang sudah siap2 ke kantor pun masuk kembali. Ya Allah, ternyata flek berwarna kecoklatan dalam jumlah yang sangat banyak sudah terpampang disana, sedihhhh, dan feeling sudah sangat jelek. Aku harus menghadapi sekali lagi kehilangan itu.

Ayah menawarkan ke RS, tp krn prof marsis baru praktek malam pk. 19, aku enggan ke RS saat itu. Aku masih berharap flek2 ini akan hilang. Dan aku memutuskan untuk tidur saja gak banyak bergerak dan hanya turun bed bila mau ke toilet.

Nafsu makan juga gak ada sama sekali, akhirnya memutuskan untuk tidur dengan mata sembab. Tiba2 jadi sensi sekaliii saat itu. Ayah tetap memutuskan ke kantor krn ada meeting penting, krn ayah seharusnya pergi ke China untuk training hari minggu, 19 maretnya. Tiba2 juga aku merasa sedih sekaliii krn mau ditinggal, krn aku pernah meminta ayah untuk tidak pergi, lantaran aku ingin ditemani selama bedrest dirumah, tapi ayah bilang trip itu penting sekali, ya sudah aku mengalah, walaupun sedihhh...

Terbangun lagi pkl. 10.30, krn mulai merasa lapar, tapi tetap malas makan, akhirnya hanya minta tolong Devan untuk ambil sekotak susu coklat dingin, aahh lumayan melegakan. Devan menemani selama aku di bed sambil membawa mainan dan bukunya di bed disampingku.
Berasa ingin buang air kecil lg, aku melangkah ke toilet, langsung kaget karena saat itu darah segar sudah memenuhi panty liner yang kupakai. Aku sudah yakin, aku keguguran :(((

Masih belum info Ayah, masih memutuskan menunggu dulu saja sebelum ke RS, karena ini mirip sekali dengan kejadiaan bleeding pertama di Juli 2006. Akhirnya aku menangis lagi di bed, Devan yang lihat saat itu sibuk gosok2 perutku dengan minyak telonnya, krn kubilang aku sakit perut.

Pkl. 13.45 aku putuskan memberitahu ayah ttg apa yang terjadi, ayah kaget dan segera memutuskan untuk pulang ke rumah dan membawaku ke RS, tp krn posisi ayah di serpong, rasanya lebih cepat bila aku naik taxi. Akhirnya aku memesan taxi dan 15 menit kemudian taxi datang. Aku segera ke rs, selama di perjalanan, aku sibuk bbm an dengan sahabatku untuk menyelimurkan rasa mulas di perut dan sesak di dada krn terlalu banyak menangis.

Sampai di Rs, aku segera naik ke menuju ruangan ODC, yang sebelumnya sudah dirujuk oleh suster melalui telepon ketika aku telepon menceritakan kondisiku...

Aku sudah tidak bisa menangis, lantaran dada yang sesak dan mata yang super sembab sampe2 melihatpun rada2 samar2.

Aku langsung disuruh berbaring oleh suster, dan di ☑ jumlah fleknya. Dia memutuskan menelepon prof marsis untuk melaporkan keadaanku.

Gak lama ayah datang, wajahnya tampak panik dan sedih, tetapi tetap mencoba meyakinkanku bahwa ini bulan rejeki kami, dan dia meminta aku untuk tidak bersedih lagi :((

Suster datang kemudian memintaku menerangkan apa yg terjadi, kemudian minta aku untuk tidak makan apabila memang kuretase akan dilakukan.

Pkl. 18.30 prof marsis datang, dan aku langsung diantar ke ruangan USG, sungguh aku sudah tidak dapat menangis lagi, hanya diam memandangi layar usg, dimana si prof menginformasikan bayiku tidak bertahan, janinku pecah dan bentuknya sudah tidak karuan, detak jantungnya pun sudah tidak ada. Aku tau aku sangat sedih dan depresi, sampai2 aku sudah tidak bisa menangis lagi. Prof meminta suster menyiapkan ruangan operasi, karena kuretase akan dilakukan pkl. 20.00.

Aku kembali dibawa ke kamarku, kemudian selang setengah  dokter anestesi datang, untuk kembali mencari venaku.
Aku sudah tidak merasakan apa2 ketika jarum ditusukkan ke punggung tanganku, dan lagi2 gagal, karena venaku pecah. Tusukan kedua akhirnya berhasil, suster segera memasangkan tabung kecil yang tersambung ke jarum yang sudah menancap manis di punggung tanganku, semua obat2an akan dimasukkan melalui tabung tsb nantinya.

Aku terkulai pasrah, tidak bisa memikirkan apapun, aku sibuk berkilas balik ke thn 2006 lalu dengan kejadian yang sama, seperti de javu rasanya.

Tak lama aku didorong ke ruang operasi, dan setelah bius total disuntikkan, hanya bbrp detik setelahnya aku sudah gak ingat apa2.

Pkl. 20.35, aku mencoba membuka mataku yang terasa sangat berat, tapi aku tau aku harus bangun, aku sempat takut gak bangun lagi soalnya kalo aku tidak berusaha membuka mata saat itu juga.

Dingin, putih dimana2, terasa damai, dan tak sadar aku menitikkan air mata, ya Allah, aku telah kehilangan bayiku untuk kedua kaliny :(((

Tak lama ayah masuk menghampiriku dan mengelus2 rambutku, "sabar ya Bunda, ini ujian", aku cuma menganggukkan kepala dan kembali memejamkan mataku.

Aku mengingat2 semua yang sudah terjadi, cepat sekali, dan seperti mimpi rasanya.

Aku diajak ngobrol agar segera pulih, tak lama suster masuk, dan meminta aku untuk duduk. Dia menawarkan apakah aku akan menginap atau pulang, aku memilih pulang. Aku lebih merasa damai dirumah, aku trauma dengan semua yang ada ditempat itu.

Rasa mulas dan perih berkejaran diperutku, tapi aku merasa perih yang amat sangat didalam hati. Aku down di level yang terendah, mentalku drop sampai gak bisa berfikir apapun.

Yang aku mau saat itu hanya tertidur, dan bangun, berharap itu mimpi.
Semua kesakitan itu aku inginkan segera hilang, ya Allah, tak henti aku memanggil namaMu memohon kekuatan. Kekuatan agar tetap sadar, masih ada anak dan suami tercinta yang mengharapkanku untuk segera pulih dari semua kesakitan ini...

Pkl. 24.30, setelah semua admin beres, dan aku sudah bs duduk, makan, dan minum, aku berlatih untuk turun dari bed, dan memakai bajuku sendiri.

Kelelahan fisik dan mental ini kurasakan sempurna, sampai aku sudah tidak peduli sekitarku, aku hanya ingin pulang dan tidur.

Perjalanan di mobil begitu menyiksa, perutku perih dan sangat mual, aku gak bicara sepatah katapun, walaupun ayah menanyakan banyak hal dan sibuk menenangkanku, aku hanya diam tak bergeming.

Saat itu aku merasa akan gila rasanya :(((, tapi aku masih terus mengucap namaNya memohon kesadaran, memohon agar aku tidak gila dengan semua kejadian ini.

Sampai di rumah, aku segera putuskan untuk tidur, tetapi sakit dan perih di perutku rupanya belum selesai menyiksaku. Aku masih tidak bisa menangis, semua airmata itu rasanya sudah habis.

Setelah hampir subuh berjuang dengan rasa perih, akhirnya aku bisa terlelap, dan kembali bangun, karena suara Devan memanggilku.

Ayah mencium keningku, dan membawa sarapan ke kamar, "ayah suapin ya, bunda harus makan, karena harus minum obat"

Aku menurut, dan menelan semua makanan yang disuapi tanpa tau rasanya kayak apa, aku sudah tidak peduli. Bahkan sambil menyuapiku, ayah cerita sudah mengubur sisa janin yang semalam dibawa dari RS, aku tetap tak bergeming, hanya menatap ayah yang bercerita. Dia juga bilang batal pergi, karena tidak tega meninggalkanku dalam kondisi begini.

Hari demi hari aku jalani, sambil terus menyebut namaNya, tetap memohon kesadaran pikiran, karena aku merasa aku tidak berpijak ditempatku, aku masih merasa melayang2. Sesaat sadar dan sudah bisa tertawa, tetapi saat kemudian aku sedihhh sekali, aah entahlah..perasaan apa namanya seperti ini..aku butuh waktu pastinya untuk kembali normal sebagai "aku".

Kunjungan teman2, tetangga, keluarga, ucapan simpati, dukungan dan doa sangat2 aku hargai, terima kasihku terdalam untuk suamiku dan anakku tercinta, keluarga, sahabat2, dan teman2...

♥ ♥ Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, selamat jalan bayiku sayang, walaupun hanya memilikimu sebentar saja, sayang ini tidak akan pernah pudar, semoga kita bertemu disaat yang lebih indah nanti..Bunda loves U much!! ♥ ♥

Tuesday, March 15, 2011

[Bunda] Belajar sabar

Yup, terkait dengan kehamilan yg sekarang sedang dijalani, totally different dengan kehamilan pertama yg BO dan hamil Devan yang sangat menyenangkan walaupun awalnya bedrest. Aku merasakan kehamilan skr lebih rumit dan membutuhkan kesabaran tingkat tinggi, hehehe.

Setelah bedrest total di rs selama 3 malam dengan penyiksaan jarum infus yg ditusukkan selama 5x tapi ga ada yg sukses, karena vena pecah terus, akhirnya dsog ku menyerah dengan tidak memasukkan penguat janin dan anti kontraksi melalui infus, tetapi menggantinya dengan obat penguat yg dimasukkan melalui (maaf) vagina dan juga oral (obat minum) plus ekstra suntikan proluton (hormon) yang rasanya aduhai sekali :D

Bedrest total kemarin, sempat terfikir untuk mengakhiri saja kehamilan ini, walaupun dokter masih dalam tahap observasi apakah janin ini akan berkembang, tapi memang butuh waktu dan kesabaran. Aku berfikir stelah mengakhiri, aku akan mulai program dengan menjaga makanan, kesehatan, agar aku mendapatkan kehamilan yang sehat. Tetapi kemudian suatu malam di rs, tiba2 muncul di fikiranku, siapa aku seenaknya saja memutuskan untuk mengakhiri anugerah اللّهِ, yang memang selama ini aku dan suamiku tunggu2. Kesedihan dan mellow terus2an menghinggapi, karena aku berasa lumpuh gak bisa ngapa2in.

Yup, flek2 yang menyertai kehamilanku ini adalah akibat mau lepasnya sebagian plasenta janinku, ya Allah kaget bercampur ngeri membayangkannya, tetapi ini adalah anugerah yang harus aku jaga dan tanpa keluh.

Jujur, support tidak datang sepenuhnya dari orangtuaku, apalagi papaku, beliau bilang kalo ini bisa2nya dokter yang komersil. Mamaku jg tidak sepenuhnya mendukungku dengan keputusan tetap mempertahankan janin yang ada dalam kandunganku, tetapi belia tetap menyerahkan keputusan padaku sepenuhnya.

Aku berdiskusi panjang lebar dengan suamiku, aku juga bilang ttg perasaan2 sedih, gampang mellow, yang tiba2 suka keluar air mata sendiri, tanpa ada sebab yang jelas, dan ini sangat bukan aku.
Aku yang ekspresif, ceplas ceplos, positif thinking, tidak terlalu peduli dengan omongan orang lain, selama aku merasa aku tidak merugikan orang lain, sungguh dengan kondisi kehamilan ini, jadi terasa lemah, rapuh, mellow, dan smua perasaan2 yang aku tidak suka ada di diri ini selama hamil ini.

Selama ini aku selalu menanamkan prinsip be positive, dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, dan ketika hamil devan dulu, prinsip happy baby comes from happy pregnancy dan ternyata sukses aku jalani, karena terbukti selama hamil, aku happy, aku makan apapun, ga terlalu peduli omongan orang yg bilang untuk kehamilan usia 7 bulan, knp perutku kecil, aku cuek bebek dan tetap menjalankan prinsipku sampai aku melahirkan, tidak ada rasa bebiblus, lancar memberikan Asi dari mulai hari pertama Devan lahir ke dunia. Ya, prinsip2 itulah yang selalu ingin aku jalankan bila aku hamil kembali.

Tetapi kenyataan saat ini berkata lain, aku harus bedrest total, minim aktivitas, dan memerangi perasaan sedih dan mellow ini adalah yang tersulit, ya Allah.
Mencoba berbagi dengan teman2 senasib, dengan kasus kehamilan yang sama, bedrest total di tempat tidur, karena ketika mencoba duduk aja, darah sudah merembes keluar, membuat aku merinding mendengarnya, sekaligus bersyukur, bahwa aku tidak selemah itu. Aku masih bisa turun tempat tidur, duduk di ruang tv, main sama Devan, mandi sendiri, dan melakukan kegiatan toilet di toilet tidak di tempat tidur.
Ya, berbagi dan belajar memahami bahwa masih banyak kondisi orang lain yang lebih sulit dari kita membuatku kuat. Aku masih bersyukur aku tidak mengalami mual, aku bisa makan apapun, dan suamiku tercinta selalu menuruti membelikan makanan apapun yang diinginkan istrinya yang cerewet ini :)

Ya, kondisi ini mengajariku bersabar dan ikhlas, semoga aku lulus. Karena bila dibandingkan dengan kasus kehamilan yang sama yang dialami teman2ku, kondisiku masih lebih baik. Aku hanya tidak boleh bekerja, tidak boleh nyetir, tidak keluar rumah, dan meminimalkan semua gerakku karena memang terbukti, aku jalan agak cepat sedikit saja, flek langsung keluar :)

Ohh janinku sayang, tumbuh sehat, normal dan berkembang sempurnalah engkau didalam sana, betapa engkau sudah mengajarkan bunda satu hal lagi yang selama ini bunda merasa tidak mampu. Bunda sayang sekali padamu nak, ayah dan kakakmu juga, mereka tidak pernah absen mencium perut bunda setiap hari untuk memberikan kekuatan. Insya Allah Bunda kuat ya Nak, bunda ikhlas, walaupun dokter masih belum menentukan berapa lama lagi bunda harus bedrest, tapi berapa lamapun itu, tidak sebanding dengan kehadiranmu di dunia pada saatnya nanti, amiinn

Sungguh ini anugerah dan pelajaran yang berharga...:)
Ampuni aku Allah, karena sempat menyesali dan meragukan semua anugerahMu ini...

Monday, March 7, 2011

[Bunda] Kehamilan ketiga

Hmm, tadinya masih belum mau menceritakan ttg hal ini, karena sprti 2 kehamilan sebelumnya, yang inipun bermasalah dengan flek :)
Bunda bersyukur Sayang, bersyukur sekali diberikan kesempatan merasakan hamil lagi, krn memang sudah ditunggu2 oleh ayah, kk devan, dan sluruh keluarga besar.

Jumat, 4 maret 2011, adalah hari bersejarah, sudah niat dr mlm beli testpack sampe 2 biji, hehehe. Karena memang feeling berasa kuat sekali kalo ada makhluk kecil didalam perut Bunda. Nggak morning sick, biasa aja semuanya, tapi feeling itu kuat sekali, so, pagi2 bangun langsung test, didampingi Ayah, kami berdoa tak henti sambil menunggu garis itu nampak :)
Daann, Alhamdulillah tanda + tersamar muncul, masih gak yakin, buka alat testpack kedua, dan stelah menunggu deg2an, muncullah 2 garis itu, yg satu masih samar siy, tp terlihat kalo garisnya 2. Bersorak dan berseru Alhamdulillah bareng si Ayah, dan kemudian berjanji untuk makan sehat dan slalu happy demi sang baby :)

Jumat siang, stelah maksi, ke toilet, dan lemesss bgt, krn ada flek, duh ini mirip sekali dengan 2 kehamilan sebelumnya. Pasrah dan mencoba ikhlas, apapun yang terjadi, Bunda akan berusaha mempertahankan kamu, Sayang :)
Langsung telp si ayah, dan segera dijemput 1 jam setelahnya, meluncur ke Brawijaya untuk segera ketemu DSOG yang ada saja, krn dsog langganan pas bukan jadwal prakteknya.
Sampe dsog, ditanya haid terakhir, alergi obat atau tidak, timbang, tensi, Alhamdulillah smua normal.
USG transvaginal, ouchhh sakittt, karena mnrt dokter masih trlalu kecil, itupun sudah transvaginal masih belum nampak jelas, tapi kantung janin ada. Yang bikin kecewa, dsog ini terlihat pasrah, hanya bilang kalo flek ini, kita seleksi alam saja, kalo mau bertahan dan jadi, dia akan lanjut dan sehat, tapi kalo nggak, ibu akan mens seperti biasa.
Bunda tanya apakah diberi penguat, ga usah katanya. Ohlala, terkesan tidak komersil memang, tapi kok rasanya beliau ga ada action untuk survive ya, tidak menawarkan tindakan atau pilihan apapun, hanya tulis di buku pasien untuk kembali 1 bulan lagi.
Bunda sedih bukan kepalang, secara kejiwaan, dokter ini tidak support samsek, pdhl udah diceritain riwayat 2 kehamilan sebelumnya, tapi sang dokter acuh tak acuh saja. Akhirnya keluar ruang periksa langsung dftr untuk hari selasa, dgn dsog yang biasa, cari 2nd opinion.

Yup, belajar dari kehamilan pertama yg BO, krn terlalu nurut tanpa mnt 2nd opinion dr dsog lain, malah habis berjuta2 tanpa hasil yang memuaskan, belum lg ketidakterusterangan dsog dulu membacakan hasil lab, ckckck.
Nah tyt dpt kabar dsog yang selasa nanti mau di visit, ada seminar sehingga ambil cuti smp 9 maret, wahh ga bisa nunggu, karena selama bedrest dirumah, flek keluar terus, harus usaha untuk cek. Tanya sana sini, teman menganjurkan cek ke prof marsis di Bunda / Budhi Jaya. Dsog ini terkenal dengan keahliannya menangani fertilitas dan kehamilan dengan masalah (flek). So, telp Budhi Jaya siang itu juga, dpt info kalo beliau praktek senin malam. Tanpa pikir panjang lagi, langsung daftar, dan td mlm sudah konsul.
Prof Marsis bilang, harus dicari dulu penyebab flek, langsung dikasih surat pengantar untuk test torch, yang sudah dilakukan pagi tadi. Hasil bisa diambil rabu sore, so kita akan liat hasilnya.
Menurut prof Marsis, bila hasil lab, menyatakan anti torch pd IGM + (positif) harus langsung temui beliau ga usah tunggu lama, karena artinya flek2 td adalah jaringan janin yang keluar, dan kehamilan tidak dapat dilanjutkan.
Tetapi kalo IGM -, temui beliau tgl 14 maret, untuk USG, dan sementara ini penguat dan anti kontraksi lanjut diminum.
Bismillah, Bunda sudah ikhlas Sayang, Insya اللّهِ, kalo kamu jadi rejeki kami, kamu akan tumbuh sehat dan kuat seperti kakakmu dulu sampai di 2 bulan, dan lahir dengan normal dan sehat serta sempurna.
Tetapi bila kamu belum jadi rejeki kami, pergilah dengan tenang, dan Insya Allah kami ikhlas...:((

Hiks, kmrn2 dan sampai tadi Bunda menulis ini, bunda masih tegar Nak, tapi skr airmata tidak bisa Bunda tahan lagi. Semua yang terbaik untukmu Nak, karena اللّهِ maha menentukan, amiinn :)

Thursday, March 3, 2011

[Bunda] Selamat datang Sayang...

25 Feb 2011

Pulang dari SIN, Bunda ngerasa batuk2, dan seluruh badan pegal2 gak keruan, Bunda pikir pasti ini karena kacapean kemarin di SIN, karena selama disana, kita bener2 jalan2 seharian setiap hari, makan juga agak ngasal, yang penting keisi, hehehe
So, memutuskan untuk lanjut cuti ajah, dan stay at home, istirahatttt, krn kk Devan jg agak batuk2

26 Feb 2011

Sabtu ini mendingan badannya, tetapi batuk siy masih grok grok, sempat minum bisolvon (smg gpp ya Dek), karena Bunda ga tahan sama batuk yang menyiksa ini, gatalll
Sabtu malamnya pergi ke bogor, karena onti Ghina bday, dan  kamis emua diundang syukurannya.
Sampe sana, tyt ada karaoke yang macam di Inul Vista, wuihh hobi tersalurkan neehh, nyanyi2lah kita sampai malem, bahkan Devan pun ikutan joged2 sambil nyanyi. Ssstt malem itu karena menunya kambying, Bunda pun ikutan makan sate dan sop kambingnya (again, smoga kamu kuat ya Dek...)

27 Feb 2011

Nah, hari minggunya, tetep ya susah banget pengen diem di rumah, wkwkwkwkw, eh tp kebeneran arisan juga siy, jadi ya tetep semangat 45, secara mau ketemuan sm sobat2 arisan tercinta.
Jadilah, ayah, bunda, kk Devan, n mbak erna, serombongan menuju EX.
Kk Devan seneng banget maen di Giggles nya EX, padahal baru aja pulang dari SIN, full maen2 terus disana.
Alhamdulillah Bunda dapet arisan lhooo senanggggg....

28 Feb 2011

Batuk semakin parah, tapi Bunda tetap ngantor, dan memutuskan untuk ke dokter langganan di klinik deket rumah malamnya.
Dikasih obat sm si dokter, dan bunda sempat minum sebanyak 2x neh Dek, duh smoga gak apa2 ya Sayang. Semoga kamu kuat, Bunda siy ngerasanya kamu baik2 didalam sana, karena fisik Bunda selain batuk, sebenarnya gak merasakan apa2, baik2 saja, bahkan mual pun nggak...good girlll (eh berasanya hamil anak perempuan ) semogaaa....

1 Maret 2011

Feeling semakin kuat, kalo Bunda hamil dek, bunda langsung hentikan semua obat2an, krim muka yang setiap malam, yang memang terlarang buat bumil.
Tapiii mau test masih ragu, karenaaa Bunda lupa kapan tanggal terakhir Bunda haid, hohoho, maap ya Dek, soalnya udah sering banget sebelumnya bunda telat, tapi gak jadi, hehehe

2 Maret 2011

Satu cerita lucu disini yang Bunda inget, pulang kerja dipelukin sm kk Devan dan dia duduk diatas pangkuan Bunda, ayah langsung sibuk teriak, hati2 Devan...tapi Bunda tetep melukin kk Devan, sambil bilang pelan ke ayah, jangan terlalu panik gitu, harus sayang2 Kk Devan supaya dia tidak merasa iri

Teruss neh, kan ayah mau potong rambut, eh Kk Devan minta ikut, jd Bunda berdua aja sm mba Erna di rumah. Nonton deh tuh di HBO ada film, entah kenapa kok pas banget film yang ditonton ceritanya tentang ibu hamil dan anaknya perempuan, ihh langsung elus2 perut itu bundanya, pengen ketularan juga, padahal smp tgl segitu itu masih belum test juga
Tapi emang feeling banget kalo Bunda hamil neh...

3 Maret 2011

Akhirnya ngobrol sm sobat di kantor soal feeling hamil ini, wahh langsung dikomporin beli tespekkk, hihihi. Kebeneran makan siang kali itu pun, gak abis, karena pas di tengah2 tau2 terasa eneg dan mual perutnya, jadi ya brenti aja deh...tapi lumayan deh dah masuk nasi setengah porsi + sop buntut
Oh iya, malemnya mampir century deket rumah beli langsung 2 tespek, hihihi, biar yakin soalnya...


4 Maret 2011

Pagi tadi, Bismillah dengan tangan deg2an dan juga hati pastinya, ditambah si Ayah ga sabaran nunggu bunda bangun dan melakukan test...daaannnn hasilnyaa...jeng...jeng...jeng
POSITIP sodara2, ga puas dengan 1 tespek, buka lagi tespek kedua, hasilnya 2 garis, walopun yang 1 tidak setebal yang lainnya, tapi kliatan jelas kalo itu 2 garis, hohoho

Alhamdulillaahhhhhhhhhh, tak terperi rasa bahagia bunda n ayah pagi tadi Dek...Kk Devan masih bobo, tapi kita bisikin di telinganya tadi pagi, "U'll gonna be a brother soon, Devan sayang"

Ahhh, pergi ke kantor hari ini dengan hati yang ceria, penuh syukur kepada Allah atas rejeki dan anugerah indah yang diberikanNya, semoga kamu sehat2 didalam sana ya Dek...amiinn

Bunda janji akan menjagamu dan memberikan nutrisi yang sehat ya Dek...baik2 disana ya Sayang...langsung prinsip yang ditanamkan di otak, "Happy baby comes from happy pregnancy" Bismillaahhh...

[Devan's day out] Maen2 di The Playground (lagi)




Ho'oh ini emang maen2nya Devan yang kedua di The Playground Kemanng.
Sengaja kesini, janjian sama temen2 yang bakalan berangkat ke SG bareng di Feb kmrn.

Jadi istilahnya preliminary meeting deh, heheh, ngebahas hotel yang mau dijadiin tempat nginep selama di SG, terus itinerary kita selama disana ngapain aja.

Nah, ternyata hari itu TP ramaiii sekali, karena ada yang sedang merayakan pesta ultahnya, gadis cantik kecil usia 1 tahun, lucuu banget.
Untungnya TP nya masih dibuka untuk umum, jadinya kita masih bisa maen2, soalnya Devan hobi banget maen aer disini, itu aja kalo karena gak magrib, gak mau diajak udahan, hadeuhhh...

Maen selama 3.5 jam, terus abis itu kami makan malem di area kemang, Lembur Kuring resto, asik banget tempatnya, vintage, masakannya jg lumayan.

So, meeting hari itu ditutup dengan ceria, dengan itinerary yang belum jadi juga siy, hihihi, gpp yang penting anak2 senanggg :D

Tuesday, March 1, 2011

[Bunda n prens] New Year's bbq party




Acara dadakan yang akhirnya jadi kenyataan, hehehe.
Awalnya cuma iseng karena kita2 gak ada acara mau kemana gitu pas new year 2011 lalu, ditambah tgl 31 dec yang jatuhnya hari Jumat yang notabene hari kerja, jadilah emang pengen kumpul2 di salah satu rumah grup Ibugaul plus, sayangnya si plus pada gak bs dateng, jadi yang dateng hanya para ibu's nya saja, hehehe.

Bertempat di rumah Ocha di Cilandak, kami ngadain BBQ party, wahhh mantep2 banget makanannya, tenderloin steak yang kita bbq sendiri, sosis bullaf yang kita bbq sendiri juga, belum lagi berbagai jenis makanan kecil yang tersedia, plus ditutup dengan ice cream fave Ibugauls, Baskin Robin jamoca Almond n pistachio mint, yihaaa...

Karena bunda pulang dulu, jd bunda tetap bawa Devan buat ikutan bbq an, biar main sm abby, anaknya Ocha, empunya rumah :)

Acara tuker kado juga gak ketinggalan, menambah seru suasana malem itu. Kita2 gak ada yang nginap, lepas dari jam 12 malam dan acara kembang api tebengan selesai, kami semua pulang ke rumah masing2, hehehe

Fun bangettt, kenyang banget, narsis banget, hahahaha

[Devan's day out] Bali _Dec 2010




Lagi males cerita panjang, heheheh, intinya kami liburan ke Bali bulan Dec thn 2010 lalu.
tempat2 yang dikunjungi:

- Nginep di Padma hotel 2 malam
- Bali Marine Safari Park
- Makan siang di Tsavo Lion (BSMP)
- nikmatin dinner di kuta square
- nikmatin pool di Padma
- belanja di ps sukowati
- pindah hotel ke Seminyak town house hari ke 3
- lunch di Ubud
- pulang