Sarjana ASIX

Mengutip istilah dr milis AFB dan AIMI, untuk bayi yang lulus ASI Xclusive selama 6 bulan, tepat 13 maret kmrn Devanku meraih gelar sarjana ASIX nya, Alhamdulillah kupanjatkan syukur pada Allah, karena aku dan Devan dapat melewati tahapan pertama untuk pemberian ASIX

Bukan perkara mudah untuk kami mencapai gelar itu, karena kami harus menghadapi berbagai hambatan dan menjalaninya.

Saat2 kelahiran Devan adalah momen paling membahagiakan, krn aku sudah menunggu hampir 1 thn stlh menikah untuk memiliki anak. Awal kelahiran, aku tdk menemukan kesulitan memberikan ASI krn Devan sempat menjalani proses IMD (inisiasi menyusui dini) walopun tidak sempurna, tetapi refleks hisapnya yg bagus membuat ASI ku lancar untuknya di satu jam stlh kelahirannya.

Disaat aku sedang senangnya memberikan ASI untuknya, cobaan datang, Devan hrs di rawat inap di RS krn kadar bilirubinnya melampaui batas normal (16.1) dimana batas normal adalah <10, dia hrs masuk incubator untuk photo terapy, sedih bukan main menerima kabar itu, krn itu berarti aku hrs memberikan ASI ku melalui botol, pdhl aku blm pernah mencoba memompa ASI ku dan khawatir bingung puting, tetapi aku tetap bersikeras memberikan ASI lewat botol dan menolak dgn keras sufor yg disiapkan suster apabila ASI ku tidak cukup. Aku yakin ASI ku cukup walopun aku hrs berjuang memompa dlm keadaan yg sangat down, dan itu sangat berpengaruh pd volume ASI, tp Alhamdulillah Allah mengabulkan doaku, Devan tetap minum ASI via botol , dan hanya semalam di RS, dgn kadar bil 10.1, aku bersikeras membawanya pulang

Himbauan dokter untuk dtg keesokan harinya dan test lagi tidak aku hiraukan, aku tidak mau Devan diambil darah terus, dia terlalu kecil untuk disuntik2. Sampai di rumah aku terus memaksanya untuk minum ASI, krn Devan malas minum dan tidur terus, jd aku hrs membangunkannya dgn sering agar mau minum, dan itu membuat kadar bil Devan kembali normal, terlihat dr warna kuning di dahinya yg berangsur2 hilang

Masa 3 bulan pertama adalah sangat mudah krn selama cuti, ASI lancar terus, dan kapanpun Devan menginginkannya, aku selalu siap memberi. Masuk kantor untuk pertama kalinya setelah cuti 3 bulan adalah hal berat yg harus kujalani, sempet ada banjir air mata, "halah istilahnya  setiap pagi selama seminggu setiap kali mau brkt ke kantor. Ditambah lg saat bulan ke 4 usia Devan, aku harus pergi ke Batam tugas kantor selama seminggu, deg2an dan khawatir memikirkan apakah stok ASIP ku akan cukup, ditambah lg kekhawatiran apakah di sana nanti aku dapat memompa ASI dgn leluasa mengingat agenda yg sangat padat, apalagi sehari sblm pergi ke Batam, Devan smpt demam krn habis imunisasi, walopun imunisasi DPT tanpa panas, tp krn mgkn saat itu tubuh Devan sedang tidak fit, mlmnya tetap demam hingga 38 derajat, tp dgn sgla knowledge yg aku miliki ttg demam pada bayi, Devan ku mampu melewati saat itu tanpa pergi ke dokter dan mnm obat, Alhamdulillah.

Alhamdulillah stok ASIP yg kusiapkan sebanyak 40 btl cukup, dan masih sisa 10 btl ditambah stok ASIP sebanyak 2.4 L hasil pompa dr Batam untuk Devan saat aku tinggal bekerja kembali. Hari2 berikutnya di kantor jg tidak mudah, aku sering sekali melewati jadwal pompa krn sibuk dgn pekerjaan, walhasil rcn memompa 3x selama di kantor, cm mencapai 2x bahkan pernah 1x krn training yg memakan waktu seharian.

Di minggu2 mendekati kelulusan ASIX, aku bahkan sudah tidak punya stok ASIP di freezer, krn smkn besar, Devan mnm smkn banyak, per hari ini stok ASIP di kulkas hanya 11 botol, dan perjuangan belum sls, krn skr Devan memasuki tahap MPASI (Makanan Pendamping ASI), dimana aku harus kreatif untuk menu makanannya, juga tetap memompa ASI untuk persediaan saat Devan kutinggal kerja, dan jg campuran MPASI nya.

Semoga semua yg sudah aku lakukan dapat membayar rasa sedihku krn hrs meninggalkannya di rumah selama aku bekerja, aku akan selalu berusaha yg terbaik untuknya.

Dihari ini dengan gelar sarjana ASIX nya, BB dan TB Devanku 7.5 kg dan 67 cm, selamat ulang bulan yg ke 6 ya Nak, semoga kamu selalu sehat dan bertambah pandai, menjadi kebanggaan Ayah dan Bunda.

Terima kasih ya Allah karena telah memberikan kesempatan untukku menjadi seorang Ibu, terima kasih untuk Ayah yg selalu mendukung(Breastfeeding Father  ),  terima kasih jg untuk teman2 di milis AFB dan teman2 AIMI yg selalu berbagi suka duka, untuk teman2 seperjuangan di DHL atas supportnya, perjuangan belum selesai, semoga kekuatan cinta ibu selalu menjadi semangat untuk terus memberi yg terbaik, aminnn...