Thursday, May 19, 2011

[Ayah] Bye-bye kerang....

Sebelumnya mengucap syukur dahulu karena di tahun ini disamping dapat ujian soal keguguran kemarin, tetapi Allah juga memberikan nikmat yang luar biasa kepada keluarga kami. Saat terjadi ujian kemarin itu, berbarengan dengan proses Ayah sedang interview di perusahaan lain yang bila dilihat dari skalanya, memang tidak sebesar Shell yang memang lumayan dikenal sebagai oil company yang lumayan baik reputasinya.

Tetapi perusahaan ini besar di skala domestik, dan juga punya beberapa bisnis di luar Indonesia...dan juga, masih ada keinginan kami sekeluarga untuk menetap di negara lain, hehehe, bukannya gak cinta Indonesia, tetapi dengan pertimbangan perbaikan kualitas hidup, makanya kami masih menyimpan impian itu, semoga bisa terealisasi melalui perusahaan ini, amiinn...

2 minggu lalu, Ayah sudah mulai hand over pekerjaannya, sepanjang itu ayah cerita, kalo teman2nya dan rekan kerjanya juga customernya merasa sedih harus berpisah dengan ayah, cieee, temen kantor idaman nih yeee, hihihihi. Tapi memang iya siy, aku sendiri merasa Ayah adalah teman diskusi yang asik meskipun tidak di semua hal, tetapi untuknya orang - orang penting dalam hidupnya sebisa mungkin mendapatkan prioritas perhatiannya

Nah dalam pekerjaan, aku lihat ayahpun begitu, dedikasi yang tinggi dan tanggung jawabnya sangat terlihat terhadap customer dan rekan kerjanya, baik atasan maupun bawahannya.
Juga, konsistensi yang tinggi terhadap pekerjaan membuat ayah disukai banyak orang di kantornya.

Kalo lihat sejarah karier ayah dan aku, hingga hari ini aku masih menetap di perusahaan ke 2, sedangkan ayah, perusahaan yang baru ini adalah porusahaan ke 5 nya, dan semakin hari, jenjang kariernya semakin baik dan juga selalu di perusahaan yang dikenal orang banyak, Alhamdulillahhh...

Aku memang melesat lebih dulu dari Ayah, tetapi 3 tahun terakhir, Ayah membuktikan konsistensinya, terbukti dari jabatan yang diberikan oleh perusahaan yang baru ini.

National Sales Manager adalah anugerah di usia Ayah yang baru akan menginjak 32 tahun, 25 May besok, sukses terus ya Ayah sayang, Bunda akan selalu disamping ayah dan mensupport Ayah dengan penuh doa dan sayang.....amiinnn

Terima kasih ya Allah atas anugerah indah yang Engkau percayakan kepada kami, semoga Ayah selalu jujur dalam pekerjaannya, dan berguna bagi orang2 di sekelilingnya, amiinnn


Monday, May 9, 2011

[Devan] Lomba nyanyi di TMII




Hadeuhhh, kenapa ya walopun udah jadi emak2, dan anaknya kadang suka ada acara dari sekolah, aku tetap aja males gitu nganter2, apalagi kalo wiken, hihihi.
Karena neh wiken itu kan hari malas sedunia, mesti mandi pagi2 trs macet2an di jalan, rasanya gak relaaa, karena udah kenyang 5 hari kena macet n mandi pagi melulu :p

Jadi ya, 2 minggu lalu itu, sang guru udah wanti2, kalo anak2 PG Al Fajar ikutan lomba nyanyi di TMII. Dan anak2 harus naik bus dari sekolah bareng2.
Nah karena Devan belum pernah naik bus kecuali di singapore kmrn (kesian yak :p), jadilah Devan ikutan bus ditemenin mbak Nisa, dan bersama temen2 lainnya.
Ayah bunda ikutin dr belakang pake mobil, mutusin pake mobil, krn setelah dr tmii, kami mau sekalian ke PIM, kalo sabtu dah keluar, jangan nanggung2, dan minggu stay at home aja, hehehe

Jadi yaa sodara2, ini lomba sejabodetabek, dan tumpah ruahlah itu anak2 sekolahan di TMII, dan membuat macettt setaman mini, hadeuhhh.
Kalo ada pilihan boleh gak ikut, mending gak ikut deh, malasss...hihihi

Acara mulai jam 9, selesai jam 12, sebelum pulang, kita sempetin makan siang dulu di TMII dan Devan sempet foto2 di depan lokomotif yang dipajang di salahs atu spot deket stasiun kereta gantung...wkwkwkw

Ya gitu deh acara anak PG, hihihi, waktu field trip Devan ke paparons pizza, Devan nya gak ikut karena bertepatan liburan ke SG kmrn, jadi ini pertama kalinya Bunda nemenin Devan pergi bareng sekolahan, cukup deh ya Nak buat tahun ini, kalo cm acara di sekolah aja siy, hayuk deh, tp kalo keluar gitu, haduhhh...hihihi

Wednesday, May 4, 2011

[Bunda] Lemari dapurku

Sebetulnya nggak totally di make over sedapur2 siy, cuma nambahin lemari dapur yang memang sudah sejak pindah rumah 2 tahun lalu itu sudah direncanakan.


Yaa, walopun jarang masak apalagi baking , tapi siapa tau kalo dapurnya rapi, jadi kesambet setan dapur gitu, jadi rajin masak dan baking, bhihihi

Sempat juga posting soal dapur impian disini, kalo nantinya diberikan rejeki, Insya Allah kepengen sekali bikin dapur model begitu

Nah, pas cuti dirumah kemarin, pilih2 desain lemari dapur di katalognya Ikea, akhirnya nyangkut juga sama salah satu desain simpel aja siy, karena yang penting si lemari bisa mengakomodir barang2 yang ada di dapurnya, karena kan mauku itu, barang2 ky kulkas, dispenser, rice box, microwave itu tersusun rapi didalam cabinet, jadi tidak terlihat dari luar, karena bentuk masing2 yang berbeda dengan warna yang berbeda pula, jadi terlihat gak matching aja gitu cyiinnn

Desain sudah ditentukan, lanjut dengan survey tukang kayu dan kitchen set di sekitar area rumah yang memang berjamur, hihi, iyaa emang banyak banget disekitar rumahku tukang kitchen set plus interior seperti wallpaper dan gordyn.

Aku pilih material jati belanda yang murah meriah, karena memang budgetnya hanya cukup untuk bikin yang model itu, dan lagi menurutku, toh posisinya juga di belakang, dan masih ada sebagian area terbuka pula (taman belakang), jadi kalo dilihat ketahanannya terhadap udara luar, jati belanda ini lumayanlah.

So, setelah 2 minggu pengerjaan, wiken lalu lemarinya dikirim, Alhamdulillah jadinya sesuai pengharapanku, bisa memuat semua barang2 yang memang aku ingin masukkan kedalamnya

Rencananya wiken ini, mau ke daerah cikini, yang jualan boks rotan yan biasa dipakai untuk seserahan itu lho, nah nantia ku mau beli yang modelnya rotan biasa aja, dan rencannya mau dilapis kain lagi supaya lebih rapi untuk simpen beberapa barang yang bisa ditumpuk didalam kabinet lemari dapurnya, semangattt

Monday, May 2, 2011

[Devan] Lanjut TK or tetap PG??

Senin lalu, ada pertemuan ortu siswa di sekolah Devan, tujuannya mendata mana siswa yang akan lanjut ke TK di sekolah itu juga, dan mana yang tidak.
Dan bahkan disediakan konsultasi untuk ortu masing2 siswa untuk berdiskusi apakah anaknya sudah layak lanjut TK atau belum...

Kesempatan itu bunda gunakan untuk konsul banyak2 dengan gurunya, maklum karena Bunda tidak punya background tenaga pendidik ataupun psikolog, dan jujur Bunda masih ragu apakah Devan akan melanjutkan ke TK atau tetap di PG dahulu sampai kecakapan emosi dan usianya cukup untuk melanjutkan sekolah dengan sosialiasi yang lebih sering (TK masuknya seminggu 5hari).

Sebetulnya Bunda sudah cek metode pengajaran di TK A Al Fajar ini, sekolahnya Devan, dan Bunda lihat keseharian masih bermain2 dengan diselipkan menyanyi, mewarnai, dan belajar huruf dengan gembira, dan pelajaran komputer dan bahasa inggris yang diselipkan, tetapi ada tambahan pelajaran mengenal huruf hijaiyah di tingkat TK A ini, juga membuat prakarya dari kertas, dan juga menggambar sesuka hati, kalo istilah gurunya disana.

Sejauh ini, Devan sudah melewati hampir 1 tahun di PG nya, dan Alhamdulillah banyak perkembangan yang Devan alami, selain kosakata yang semakin banyak, hafalan doa2 pendek, kosakata bahasa inggris yang sedikit2 dia suka nyanyikan dalam lagu2nya. Dan yang paling penting belajar bersosialisasi nya yang semakin nampak dari hari ke hari.

Bisa dibilang Devan anak yang supel, gampang akrab dengan siapa saja, selalu menjawab bila ditanya, dan bahkan suka kepedean nanya2 kalo penasaran, pun dengan orang lain, hihihi

Yang paling lucu saat dia ingin bergabung main basket di lap basket dekat rumah dengan kakak besar, yup dia menyebut kakak2 yang lebih besar darinya dengan kakak besar , dia langsung saja menegur para kakak besar itu, dengan bilang "Kakak besar, aku boleh ikutan main gak? Tapi aku siy belum bisa, ajarin ya Kak"

Wow saat itu bunda tercengang juga dengernya, ga sangka aja dia bisa ngomong gitu, tapi si kakak2 besar ini akhirnya ngajakin dia main basket bareng dan ngajarin Devan gimana memantulkan dan melambung2kan bola basketnya, karena Devan lebih sering menendangnya daripada memantulkan ke lantai, hihihihi

So, sekarang hampir setiap sore dia bawa bola basket kecilnya ke lapangan deket rumah, ohh anakku udah gede ajahhh

Nah, back to topic, sebelum datang ke pertemuan sekolah itu, Bunda sudah diskusi dengan Ayah mengenai keputusan apakah melanjutkan ke TK atau tidak. Kami bikin list dari keseharian tingkah laku Devan, kelebihannya dan kekurangannya, dan kami coba evaluasi apakah Devan yang bisa dibilang masih prematur untuk masuk TK ini akan sanggup bersosialisasi dengan keseharian yang nantinya akan menjadi setiap hari di sekolah sejak pkl. 7.30 - 10.30, 1 jam lebih lama di bandingkan sekarang, tetapi bedanya jadi setiap hari.

Kekhawatiran Bunda adalah jelas, takut devan belum siap dengan rutinitas, dan yang paling bikin Bunda khawatir, adalah bila terlalu dipacu di usia dini, takutnya nanti di usia krusial sekolah malah bosan dan ogah2an, wahhh ini neh yang perlu disikapi dan dianalisis dengan lebih seksama...

So, hasil diskusi antara Bunda, 2 ibu guru PG Devan, dan satu psikolog sekolahnya, Ibu Guru yang juga melihat keseharian Devan di sekolah, bahkan pernah visit ke rumah untuk melihat lingkungan rumah menyatakan bahwa Devan siap masuk TK, berdasarkan dengan hasil evaluasi selama bermain di PG.

Psikolog melihat hasil evaluasi dan perkembangan, bahkan melakukan wawancara singkat dengan Devan, beliau pun bilang Devan sudah bisa.

Tapi kenapa ya Bunda masih punya ketakutan dan kehawatiran yang diatas tadi, takut kebosanan Devan malah muncul disaat usia krusial sekolah. Bunda sempat tanyakan dan kemukakan soal kekhawatiran Bunda itu pada guru2nya dan juga si psikolog, ibu Guru bilang, semoga dengan konsep yang diterapkan di sekolah itu, yang notabene menekankan bermain adalah lebih penting daripada belajar karena memang belum waktunya, tidak membuat Devan bosan dan lelah. Dan beliau juga menyarankan apabila nampak kebosanan, tidak ada paksaan untuk sekolah, tetap melihat kesiapan si anak sendiri. Jadi kalo nanti di TK A, tyt dilihat belums iap lanjut ke TK B, ya tetap di TK A saja.

Si Psikolog itu sendiri juga mengemukakan sepanjang otak si anak hanya diberikan masukan positif sepanjang masa golden age nya kecenderungan kematangan emosi akan berjalan sesuai dengan usianya dan dalam tahapan normal, artinya lingkungan rumah adalah pendukung utama untuk terjadinya ini, karena lingkungan sekolah akan berusaha untuk menyesuaikan dengan lingkungan rumah, jadi sebaiknya kebiasaan2 baik yang sudah ditanamkan di rumah tetap akan terasah selama di sekolah, dan bahkan akan menyempurnakan perkembangan si anak...so seharusnya kondisi kebosanan di saat krusial sekolah dapat dihindari.

Hmm, sedikit lega denger guru dan psikolognya ngomong gitu, tapi baru sedikit, hehehe

Nah, mommies MPers tercinta, sharing donk kira2 apa yang akan dilakukan bila menghadapi persoalan yang sama kaya saya ya?

Ow iya, usia Devan saat TK A nanti adalah 3.10 tahun...

Nanti ditambah istikharah juga deh supaya dapet kekuatan hati dan petunjuk dari Allah, apakah Devan akan lanjut ke TK A atau tinggal di PG saja dulu setahun lagi

[Bunda] Semoga istiqomah ya Dek...

Berawal ketika cuti keguguran kemarin, hampir bisa dibilang setiap hari di rumah mama karena bosen dirumah, ditambah ga ada mbak, ga ada yang bs disuruh belanja ke tukang sayur, mau jalan sendiri, kok males, akhirnya sering2 deh ke rumah mama, numpang makan, hahahaha

Nah karena adekku yang baru lulus kuliah tp lagi nunggu wisuda itu pengangguran, jadi banyak ngobrol2 sm dia lah, dan Devan pun jg seneng banget maen sm antinya ituh, karena sering dibecandain dan kejar2an maen petak umpet, ckckckck

Adekku itu jaraknya 10 tahun dari aku, jauh aja ya, hehehe, ya karena emang kami awalnya 2 bersaudara, aku sama adikku yg laki2, yang cuma terpaut usia 18 bulan, eehh mungkin neeh karena kesepian si mamah memutuskan untuk bikin lg aja deh, sooo ya gitu deh, jauh jaraknya, 10 taun ke aku.

Dan aku sayang banget sm adikku ini, selain dia perempuan, bukan krn yg laki2 gak disayang siy, tp mungkin krn sama2 perempuan, ditambah beda umurnya jauh. Tapi satu yang bikin aku bangga sama dia itu adalah, dia anaknya penurut dan gak macem2. Gak macem2 disini beda sama aku lah, dulu kala remaja aku malah pernah nyobain pacaran bekstrit, hihihi, krn jaman kuliah blm boleh pacaran sm si papah. jd suka mindik2 gt deh, alesan mau pergi sm temen2, pdhl diantara mereka ada si pacar

Terus neh, jaman remajanya aku sm dia kan udah beda banget ya taunnya, bisa dibilang dia gede di jaman yang lebih parah dari jamanku dulu.
Nah, barengan dia kan ada sepupu2ku juga tuh, tapi kalo aku suka ngamatin, adikku ini cenderung lebih penurut, no wonder papa sayang banget sm dia, bs dibilang lebih sayang sama dia dibanding aku, hihihihi, iri nih yeee

Di segi akademik, adikku ini siy katanya gak sepintar aku, cieehh, tapi lumayanlah, buktinya dia bs selesaikan kuliah S1 nya hanya dalam waktu 3,5 thn, tp krn wisuda hanya setahun sekali, jadi ya dia nunggu sept nanti wisudanya, hitungan lulusnya tetap 4 tahun siy, tapi gpp.

Nahh, saat-saat kemarin aku sering di rumah mama itulah, dia sempat mengutarakan keinginannya menggunakan jilbab. Aku siy nanggepin dengan biasa aja, malahan bilang, ga usah sekarang daripada nanti dilepas lagi, lebih baik, mantapkan hati dulu karena menutup aurat itu kewajiban, dan jangan sampai dilakukan karena terpaksa, karena nantinya gak akan bertahan lama.

Terus dia bilang, "iya siy Kak, ini masih Dyan pikirin dulu"

Nah selepas dari obrolan soal jilbab itu, kami sempat main salah satu mol deket rumah, bertigaan aja, sm mamah n Dyan, eh sm Devan juga ding, hehehe

Terus aku sempat beli beberapa dalaman jilbab yang model kaos nempel di jidat ituh, daleman arab yak namanya, terus Dyan juga minta dibelikan, katanya mau belajar pakai dulu.
Ya udah aku belikan bbrp sekalian jilbabnya...

Nah semalam neh, karena mau tanya mamah lg ngapain, aku iseng bbm Dyan, terus aku buka profilenya, ternyata foto dia udah berjilbab, dan aku lihat backgroudnnya kayanya di kampus atau di tempat umum gt deh, yang pasti bukan di rumah.
Lansung aku telpon donk semalam, terus tanya apakah dia sudah mengenakan jilbab beneran.

Ternyata dia jawab, "Udah Kak, Dyan udah mulai hari minggu kemarin itu, dan memang foto itu di kampus tadi siang"

Waahh, aku terharu dengernya, Alhamdulillahhh, aku berpesan padanya untuk supaya tetap istiqomah dengan pilihannya, dan semoga seiring dengan perubahan itu, sekaligus menjilbabi hati juga, nah kalo yang ini pesan untukku juga untuk memperbaiki kelakukanku, hehehehe

Aku jadi semangat beliin dia aneka warna jilbab, dan beberapa busana muslim, lhooo, tuh kan baru aja bilang mau jilbabin hati, tapi sikap borosnya masih aja muncul, hihihihi

Yaa semoga semua berjalan lancar dan istiqomah...amiinn

Sssttt, mirip gak wajahnya?