Monday, July 14, 2008

Tentang Aku...

Apakah terlambat atau tidak, entahlah, yg pasti aku menulis ini krn permintaan dari salah satu sahabat baikku semasa kuliah dulu yg hingga sekarang kita tetap saling berkomunikasi lumayan intens...

Aku terlahir sebagai anak pertama dari 3 bersaudara, bisa dibilang perekonomian keluargaku cukup untuk saat itu, karena aku dan adik2kubisa sekolah dan sangat menikmati masa kecil kami, walaupun tidak semewah orang2 berada yang liburan sekolahnya pergi ke luar negeri or selalu dibelikan mainan yg trend ketika itu.

Aku lahir di tengah2 keluarga yang selalu memegang prinsip bahwa uang bukan segalanya, karena Ayahku selalu berpesan, jangan selalu menilai kebahagiaan dari jumlah uang yang kita miliki. Perhatian di rumah pun aku dapatkan dengan cukup seiiring pendidikan kedua orang tuaku yg saat itu menurutku tergolong disiplin terhadap anak2nya. Tetapi itu tidak mengurangi kebahagiaan masa kecil yang aku miliki. Setiap hari selama masa sekolah, aku dan adikku yg kala itu hanya terpaut usia 18 bulan, melewati kegiatan sekolah dan belajar dengan riang, walaupun kami tidak sebebas teman2 kami untuk bermain, krn ortuku mewajibkan kami untuk istirahat tidur siang setelah makan siang sepulang sekolah dan mengaji di sore harinya. Kami hanya bermain selama 1 jam setelah selesai mengaji. Saat waktu menunjukkan maghrib kami sudah harus ada di rumah untuk shalat, dan melanjutkan belajar dimulai dr pkl. 7 s/d 9 malam, dan stelah itu kami tidur. Menonton TV hanya di izinkan pada sore hari di jam bermain atau di hari minggu saat kami libur sekolah. AKu sudah terbiasa dengan pendidikan seperti ini yg diajarkan ortu kami, dan saat itu, Papa selalu berpesan dia ingin anak-anaknya jadi orang, * suka mikir, skr ini belum jd orang ya, hehehe, jadi apaan donk...*

Dan untuk membeli sesuatu kami tidak bs mendapatkannya begitu saja, karena papaku selalu membiasakan aku untuk berusaha dulu untuk mendapatkan sesuatu. Contohnya aku harus mendapatkan rangking dulu untuk mendapatkan barang yg saat itu aku inginkan. Aku ingat dulu aku harus jadi juara kelas dulu untuk mendapatkan walkman, Casio my magic diary, kamera, dan music box, hehehehe. Mungkin untuk yg lain, barang2 tsb tidak terlalu sulit diminta dr ortu masing2, tp untukku, aku harus menjadi juara kelas dulu selama beberapa tahun berturut2 di SD, SMP dan SMU, agar aku mendapatkan barang2 tsb secara bergiliran setiap tahunnya.

Aku melewati masa remajaku dengan cukup, dalam artian pada kala itu, aku bisa menonton bioskop, pergi bersama teman2, atau pergi travelling bersama keluargaku. Ssstt, pertama kali ke Hard Rock, jaman itu masih di Sarinah building, aku diantar Papa lho, hehehehehe

Papa sengaja mengenalkan aku tempat seperti itu ketika aku kuliah tingkat pertama, agar aku tau dunia luar yg tidak hanya punya sisi positif tp jg negatif, bukan berarti ke diskotik itu selalu negatif siy, cuma kan memang kalo untuk seumuran anak2 SMU or kuliah yg masih mencari jati diri, hal2 negatif mudah sekali masuk dan mempengaruhi.

Setelahnya aku boleh ke diskotik hanya apabila aku pergi bersama teman2 yg Papa percaya dan minta izinnya, dan aku selalu ditunggu pulang oleh Papa walopun pulang jam 3 pagi, hahahahaha.

Tapi aku jg pernah tergelincir, saat aku usia SMU, aku pacaran dengan orang yg tidak papa dan mama setujui karena alasan yg mnrt mereka, orang ini dinilai tidak punya masa depan, hahahhaha, krn orang ini pemain musik dan berambut gondrong...hehehe, tp saat itu aku suka dengan laki2 tipe seperti itu, keren aja pikirku. Ya krn backstreet itu tadi, akhirnya aku cuma bertahan sebentar dengannya. Di usia kuliah aku mulai berganti2 pacar, saat itu, sebetulnya aku cuma suka berteman, tp berhubung bbrp teman lelaki yg dekat denganku pasti nggak pernah bisa dekat tanpa alasan atau ada maunya, hehehehehe, jd ya aku terima tembakan mereka kalo aku suka, dan aku tolak kalo nggak suka  Lumayan sering berganti2 pacar saat itu dalam hitungan bulan saja, hihihi, sbnrnyamemang saat itu aku punya laki2 pilihan yg aku anggap bisa jd suami masa depan, tp lagi2 papa mamaku tidak setuju dengannya, padahal kami pacaran hampir 4 thn dengan kondisi putus nyambung, oalah....

Seiring dengan perkembangan masa puberku, aku tidak melupakan kewajibanku sbg seorang mahasiswi. Aku memiliki teman2 yg baik dan pintar saat itu, walopun kita sering bepergian untuk main, tp kita tidak pernah melupakan shalat dan belajar. Aku selalu terpicu untuk selesai kuliah cepat karena teman2ku saat kuliah. Aku bertekad harus menyelesaikan kuliah Teknik Industri ku dalam waktu 4 thn, krn di kampusku tdk ada semester pendek dan wisuda hanya sekali setahun. Alhamdulillah aku berhasil mewujudkan mimpiku untuk selesai kuliah 4 tahun dan meraih gelar Engineer yang selalu diidam2kan papa dan mama, yup bener, kl inget dulu itu mereka yg pingin aku jd tukang insinyur, aku pasti tersenyum mengingatnya, krn sejujurnya aku ingin sekali menjadi diplomat, jalan2 berpindah negara, tp saat itu aku dilarang oleh ortuku untuk mengambil jurusan Hubungan Internasional...hmmm... ya sudahlah...toh aku msh bs berjalan2 ke luar negeri skr tanpa menajdi diplomat, hehehhehe

Setelah lulus kuliah, aku hanya menganggur 2 minggu, krn waktu itu niatku menjadi pengangguran agak lama gak kesampaian, hahhahaha, entah knp interview iseng yg kuikuti malah membuahkan hasil. Gimana gak iseng, wong di koran itu tertulis, dia mencari SPV Purchasing laki-laki & berpengalaman min. 5 thn, lha aku yg br lulus seminggu, pegang ijazah jg belum, iseng melamar posisi tsb.

Ternyata itu awal karierku dalam bekerja. Sungguh rezeki menurutku, krn saat itu banyak sekali orang yg benar2 butuh kerjaan masih menganggur, aku malah langsung diterima hanya dengan interview 2x plus psikotest dalam waktu seminggu, dengan posisi SPV pula, punya anak buah 2 orang, Alhamdulillah...

Menginjak akhir tahun pertama aku mengabdi di perusahaan pertamaku, saat itu mataku terbuka, aku harus melangkah ke jenjang yang lebih baik, krn aku tidak mau ilmuku sia2. Aku mulai melamar pekerjaan kembali, kali ini aku pilih dengan posisi yg lebih tinggi, Ass manager or Manager di beberapa perusahaan yg terdengar namanya, krn perusahaan pertamaku adalah perusahaan Jepang dan jg milik keluarga, aku masih melihat kesulitan untuk mengembangkan karierku, saat itupun, aku satu2nya engineer perempuan di kantorku. tyt tidak berapa lama, aku dipanggil interview oleh sebuah perusahaan furnitur, Vinoti Living, untuk posisi Export Import Dept Head, aku melalui proses selama sebulan, sampai akahirnya aku di appointed untuk posisi itu. Tapi ada kejadian yang lumayan bikin aku terkikik sendiri kl inget kejadian itu Saat itu aku pacaran dengan teman sekantor yg skr jd suamiku, dan kita baru aja jadian sat aku di appointed oleh Vinoti. Entah bodoh atau apa, tp yg pasti aku menolak appointement itu!!! Alasannya cuma karena aku gak mau jauh dari dia, OMG...norak sekali ya aku waktu itu....

Anyway rejeki gak kemana, gak lama aku dipanggil lagi oleh DHL, kantor keduaku masih sampai hari ini, untuk posisi Procurement Assistan Manager, setelah aku merasa aku harus melangkah saat itu juga untuk cari yg better, akhirnya tepat menginjak 2 tahun aku mengabdi di kantor lama, aku pindah juga. Ternyata aku merasakan lingkungan kerja yg lebih lively disini, krn memang banyak karyawannya, dan pekerjaanku jg challenging sekali. Saat itu aku cuma bertiga dalam teamku, aku bergabung th. 2003 akhir, dan aku menikmati pekerjaanku. Karena banyak para manager2 muda di kantorku, membuatku lebih termotivasi untuk sama seperti mereka. Ternyata kesempatan datang tidak lama, Managerku mendapatkan promosi di posisi lain yg lebih baik, aku saat itu sempat in charge menggantikannya, dan akhirnya aku di appointed sebagai Procurement Manager th. 2005. Saat itu usiaku 26 tahun, aku belum menikah, dan aku bertekad aku harus terus mencapai jenjang yg lebih tinggi lagi saat usiaku menginjak 30 thn, aku ingin sukses dalam karir dan juga rumah tangga. Aku juga memiliki mobil pertamaku di thn itu dengan uang hasil kerjaku yg selama ini aku tabung, aku berhasil untuk menyicil mobil impianku, hehehehe...

Aku menikah thn 2006 saat usiaku mencapai 27 thn, aku ingin langsung memiliki anak saat itu, krn teman2ku di kantor sering sekali cerita ttg kehidupan mereka beserta suami dan anak2nya, dan itu membuat aku ingin memiliki kehidupan yang sama juga, dan aku merasa siap untuk menajdi ibu. Sayangnya Allah berpendapat lain, setelah menunggu hampir 6 bulan, akhirnya aku hamil, tetapi Allah mengambil kembali kebahagiaan itu dalam usia janin 7 minggu, sedih sekali, aku merasa gagal, aku memang terbilang sukses dalam karier, aku jg memiliki suami yg sangat baik dan sayang padaku, tp kesempurnaan sebagai seorang perempuan rasanya masih kurang tanpa anak2 yg dilahirkannya.

Aku sempat depresi dan pergi dr kesibukan kantor selama 2 minggu, aku pergi ke tempat suamiku bekerja di Jogja yg kala itu masih berjauhan denganku, aku sampai berfikir untuk resign saja dr pekerjaanku, dan ikut suamiku saja di Jogaj itu. Tp suamiku selalu mengingatkan agar aku berfikir jgn membuat kptsn hanya krn emosi sesaat. Aku jg sering beberapa kali bertengkar dgn suamiku krn kami berjauhan, aku memaksanya untuk pindah kembali ke Jkt, gak peduli apakh nantinya dia bekerja atau tidak disini. Sampai pd suatu saat di bulan Januari 2007, 3 bulan setelah aku keguguran, aku mendapatkan berita bahagia itu kembali, aku hamil...

Tetapi Allah terus memberikan ujian saat itu, kondisi kehamilanku tidak menggembirakan, aku terus flek setiap hari, bahkan pada pemeriksaan minggu ke 6, detak jantung si bayi tidak terdeteksi juga. Saat itu bertepatan aku harus meeting di Singapura selama 3 hari dan training 2 hari, jadi total aku seminggu disana, kegiatan itu aku lakukan dengan flek setiap hari pd kehamilanku, tp aku lebih berserah diri saat itu, aku berfikir apabila itu rezeki yg Allah berikan, pasti semuanya akan baik-baik.

Alhamdulillah doaku terjawab, kehamilanku normal, sepulang dr Singapura, aku cek dokter, dan di usia 7 minggu itu akhirnya jantung bayi tersayangku terdeteksi. Aku tidak bisa menggambarkan kebahagiaanku saat itu, rezeki ini paling membahagiakan dr semua rezeki yg pernah aku terima, setelah menunggu hampir 1 thn, akhirnya aku akan jd seorang Ibu, indahnya...

Dan Allah sunggu sayang kepadaku, tidak lama kemudian, suamiku pun di mutasi ekmbali ek Jkt, jadi aku bs hamil dengan disayang dan dimanjakan oleh suamiku...hehhehe

Sampai akhirnya 13 Sept 2007, Raffi Devansyah Prambudi terlahir ke dunia, lengkap sudah kebahagiaanku, kini kami menjadi keluarga kecil. Insya Allah kami akan menjaga amanah yg dititipkan ALLAH kepada kami ini dengan mendidiknya menjadi anak yg berakhlak dan berbudi baik, Insya Allah,amin....

Sebagai Ibu yg bertanggung jawab aku tidak mau anakku terlantar, dalam artian aku membuktikan kasih sayangku dengan memberikannya ASI exclusive selama 6 bulan dan Insya Allah sampai 2 thn, dan saat Devanku MPASI pun, aku memberikannya makanan home made. Alhamdulillah sampai hari ini Devanku tumbuh dengan sehat, ceria, dengan perkembangan yg pesat dan membahagiakan. Aku berusaha untuk menjadi ibu yang baik walaupun aku bekerja full day 5 hari dan bahkan jarang pulang tepat waktu karena pekerjaan dan tanggung jawabku di kantor menuntutku untuk membagi tanggung jawabku sebagai ibu, istri, dan karyawati. Sungguh bukan hal mudah, tapi aku berusaha untuk memenuhi semuanya. Karena bekerja saat ini sebenarnya bukan menjadi kewajiban tp aktualisasi diri, bisa dibilang kebutuhan keluarga sebenarnya cukup hanya dengan gaji suamiku, tp dengan gaya hidupku, cicilan mobilku dan cita2ku untuk pendidikan anak2ku nanti dan jg isi rumah impianku, aku bertekad membantu suamiku untuk mencapai cita2 kami itu

Seiring lahirnya Devan juga, karier suamiku beranjak naik, dia berhasil pindah dr kantornya yg lama ke perusaahan minyak dengan penghasilan dan fasilitas yang lumayan. Alhamdulillah, tak pernah terhenti syukurku kepada ALLAH atas semua yg sudah kumiliki saat ini. Bahkan di minggu lalu, ada tawaran untuk jenjang karierku, yang lagi2 bukan karena aku yg melamar posisi tersebut tetapi murni karena tawaran dr bos petinggi di departemen itu, hehehe, GR banget pastinya karena aku tidak pernah merasa kalo aku meet her requirement, tp tyt yg terjadi sebaliknya, dan apabila aku sudah konfirm dengan posisi itu, gradingku akan naik 2 steps, Alhamdulillah...

Yup, itulah sekelumit cerita tentang kehidupanku saat ini yang aku jalani, susah, sedih, semua sudah pernah aku rasakan, dan aku selalu bersyukur untuk itu....Alhamdulillah...

 

1 comment:

  1. ich bagus banget ...
    dan satu yang paling gw salutin sama elu say..
    waktu elu memutuskan untuk berhijab..
    asli itu satu2nya yang bikin gw ngiri..
    coz sampai saat ini..gw belum bisa..
    U always being my inspired friend..
    pretty girl n soleha..
    gw bangga banget punya temen kaya elu..


    Love u..

    ReplyDelete