Malam 30 Dec, ayahbunda pulang larutmalam, lelah bgt dan lgs tertidur, tiba2 Bunda ky mimpi denger suara2 nangis Devan dengan keras, langsung terlonjak bangun dari bed dan lari keluar, liat Erna didepan pintu kamar Devan, dan Devan didalam kamar, nangis kejer sambil teriak buka pintunya Bundaaa, Devan mau keluar...

Refleks langsung putar handle pintu, dan terkunci dari dalam, Astagfirullah...langsung panik tapi jg sambil tenangin Devan dengan mengajaknya bicara dari luar pintu, Devan sama sekali tidak bisa membuka kuncinya, kedengaran dia berusaha pegang2 kunci dan memutar2nya, Ya Allah, aku peluk2 pintu sambil berusaha menenangkan Devan dan mengajaknya bicara agar dia diam dan mendengarkan instruksiku dengan seksama, tetapi tidak berhasil, sementara si Ayah mencoba membongkar handle pintu pakai obeng, dan tidak berhasil...hhhh handle pintu kamar memang kami ganti semua untuk kamar, dicari yang lebih safety dan bagus kualitasnya, dan inilah jadinya, tidak bisa dibongkar sama sekali dari luar, bener2 safety sekaligus menjengkelkan saat itu...

Devan teriak2, "Bundaaa... devan mau pipis" sambil nangis kejer minta keluar kamar, aku bilang, "gpp sayang pipis saja disitu ya Nak, Bunda sm Ayah sedang coba buka pintunya, ayo Nak sambil usahakan untuk buka dari dalam ya Nak, pelan2 aja, Devan puter kuncinya dari dalam ya Nak, ayo Nak, Devan bisa kan" akupun tidak tahan untuk tidak menangis, stress, panik, bingung, campur aduk jadi satu, masih sempat melihat jam, ketika itu pkl. 5.15 wib, Ya Allah, bantu kami cari cara mengeluarkan anak kami dari dalam...gak terbayang shocknya Devan, karena kondisi kamar saat itu gelap (Devan ketika tidur memang dgn lampu yg dimatikan) dan AC menyala, pasti Devan sangat ketakutan dan panik...

15 menit kemudian berlalu tanpa hasil apapun, karena si Ayah masih mencoba untuk membongkar handle pintu dari luar.
Tidak ada cara lain, karena Devan masih belum berhasil memutar kuncinya dari dalam, dan juga handle pintu tidak berhasil dijebol dari luar oleh Ayah, akhirnya jalan terkahir adalah menjebol kaca diatas kusen yg berbatasan dengan pintu, kaca itu terpasang atas bawah dengan celah diantaranya, Ayah naik pake kursi dan mencoba mengintip Devan yang masih menangis meraung2, terdengat sangat pilu sekaligus mengkhawatirkan...


Ayah bicara ke Devan, "mundur ya sayang, naik ke atas kasur, Ayah mau pecahkan kacanya diatas sini, tapi Devan harus naik ke kasur, karena nanti takut terkena pecahan kaca, mundur ya Sayang, ayah dan bunda disini, Devan gak usah takut, ayo Nak mundur Nak..."
Aku panik, sambil terus meyakinkan ayah, apakah aman memecahkan kaca tersebut, karena khawatir terkena Devan dibawahnya, ya Allah, aku stress, tegang, dan panik, dan berusaha mengajak Devan bicara dengan kata2 yang sama diucapkan si Ayah..rasanya seperti harus membebaskan Devan dari penculikan, semua hal buruk membayangiku saat itu, Astagfirullah, sudah gak tau harus berbuat apalagi selain coba menenangkan Devan dan meyakinkannya untuk mundur menjauhi pintu...
Si Ayah mengetuk pelan2 untuk melepaskan bingkai2 kusen si kaca tersebut, kaca atas berhasil dilepas tanpa pecah, tetapi yang bawah pecah dan berhamburan diluar dan jg kedalam kamar Devan, aku masih berteriak untuk meyakinkan bahwa Devan tetap di tempatnya disisi bed agar terhindar dari pecahan kaca, tapi Ayah bilang Devan diam disitu walaupun sambil menangis, aku menunggu tidak sabar, sampai Ayah berhasil melepaskan semua kacanya, dan selesailah, kemudian Ayah mencoba memutar kunci dari atas tempatnya berdiri pakai gagang sapu...dannn...berhasillll....
Ya Allah, aku langsung menghambur ke dalam, menggendong Devan dan memeluknya, berusaha menenangkannya yang masih sesenggukan, terdengar sangat menyedihkan...

Bajunya basah semua oleh keringat sekaligus pipisnya, Devan ngompol banyak sekali di lantai tempatnya berdiri, dan ketika kugendongpun dia berujar lemah "Devan mau pipis Bunda...", aku langsung bw ke toilet dan hati2 melepaskan celananya, Devan pipis banyakk sekali, dia stress, panik dan shock...aku peluk erat2 untuk memastikannya kalo dia aman dalam pelukan Bundanya...

Setelah selesai mengganti bajunya dan mendudukannya untuk minum susu, aku langsung mencabut semua kunci yg ada dikamarku dan Devan, tidak ada kunci terpasang selama ada orang di rumah, dan semua tetap dalam pengawasan....peristiwa itu benar2 memberi pelajaran buat kami di rumah agar lebih waspada, karena Devan semakin beranjak besar dan seringkali explore barang2 yg berbahaya tetapi dia tidak mengerti...

Alhamdulillah semua baik2 saja, walaupun mata Devan sembab dan dia sesenggukan setelah hampir 40 menit terkurung dalam kamar yg gelap dan dingin, sendirian...aku coba memberi pengertian ke Devan untuk tidak memutar kunci sembarangan, aku jelaskan bahwa itu akan berakibat seperti ini, dan tampaknya dia mengerti....

Dannn, waktu dikasih minum susu, dan aku foto, dia masih nyengir sadar kamera gitu walopun matanya sembab, itu tandanya Devan baik2 saja dan tidak shock lagi, hehehehe...ah Devanku...ada2 aja...

