Sunday, June 13, 2010

Impetigo oh Impetigo...

Pengen review tentang sakitnya Devan 2 minggu lalu, baru sempat sekarang deh, mumpung ada mood nulisnya 

Kalo diflash back selama usianya Devan, sakit yang bikin panik pasti aja berkaitan dengan kulitnya, usia 9 bulan kena Roseola, usia 14 bulan kena Impetigo, dan kemarin baruuu ajaa berlalu, lagi2 bermasalah dengan kulitnya...hmppff...

Awalnya hanya bruntusan yang nampak seperti biang keringat di kedua lutut bagian belakangnya, dan selama ini hanya di treat dengan Caladine lotion aja di rumah, dan jaga kebersihan selalu setiap kali Devan keringetan, karena emang dia gampang sekali keringetan.

Tiba2 malam sepulang dari kantor, Erna laporan kalo bruntusan Devan di kaki kirinya berubah menjadi luka seperti sundutan rokok dan terlihat lumayan parah. Sedangkan bruntusan di kaki kanannya malah udah ilang..., sedih, nelangsa lihat kulitnya di kaki kiri dalam kondisi seperti itu, sampe panik, langsung brosing dan buka2 semua artikel tentang impetigo. Ya, impetigo, karena Devan dulu pernah terkena infeksi bakteri ini, tetapi saya masih belum yakin, karena lukanya kali ini lumayan banyak, ada 3 titik dan bentuknya berbeda dengan luka jaman dulu, yg berair dan pecah kemudian membentuk luka sebesar uang 500an logam. Kalo luka yang ini, ada 3 titik, kecil2 tetapi terlihat lebih mnegenaskan karena di sekelilingnya terdapat ruam kemerahan. Duh Devannn, ada2 aja deh...

Selama 3 hari di treat dengan Bactroban, gak kunjung sembuh juga, malah menyebar , di daerah bawah mulutnya ada luka setitik bekas gigitan nyamuk pada awalnya, tetapi (mungkin) karena terinfeksi dari tangannya yang menggaruk luka di kakinya kemudian ke bawah mulutnya jadilah si luka di bawah mulut itu membesar dan terlihat lebih parah, ini yang paling mengenaskan, sampe saya gak bisa tidur dan akhirnya memutuskan untuk ke dokter.

Sabtu sore itu, mana si Ayah lagi seminar di Jogja, sehingga akhirnya memutuskan untuk membawa Devan ke dokter hari itu juga, karena ga bisa nunggu si Ayah yang baru pulang minggu paginya, karena berfikirnya saat itu di RS kalo hari minggu jarang DSA yang praktek.

Itupun karena hari sudah sore, ga bisa ke DSA Devan di BWCH yang saya  nilai lumayan komunikatif ketika saya vaksin Tifoid disana.
Akhirnya setelah cari2 RS terdekat, saya memutuskan ke salah satu RS yang ada di daerah Cibubur, setelah sebelumnya di referensikan seorang DSA oleh teman yang memang salah satu direksi di RS tersebut yang menurutnya bagus.

Sampai di RS, diperiksa dan DSA bertanya apa saja yang sudah saya lakukan di rumah untuk merawat lukanya, saya ceritakan panjang lebar dan lengkap, berusaha tak ada satupun yang terlewat, agar si DSA dapat memberikan informasi yang juga lengkap seputar infeksi kulit Devan ini.

Setelah diperiksa, si DSA menyimpulkan bahwa infkesi kulit yang diderita Devan di kaki dan bawah mulutnya adalah Herpes Simplex, whattt???, karena dalam sepengetahuan saya, Herpes Simplex adalah penyakit disebabkan virus, dan pada balita, itu hanya ditularkan melalui orang dewasa (ortunya), yang saya anggap dari penyebab kelakuan yang "gak beres". Saya kemukakan pendapat saya ke DSA tersebut, karena saya tidak pernah menderita penyakit tersebut, ayahnya juga, hiyyy jauh2...

Si DSA menjelaskan bahwa itu bukan hanya dari kelakuan yang "gak beres" tadi, tapi penularannya bisa melalui udara, saya diminta cek terakhir Devan bermain dengan siapa, dan apakah teman mainnya menderita penyakit yang sama, haiyahhh jadi panjang begini, karena yang saya tau BS dan ART saya di rumah sehat2 saja. Dan lagi saya lihat Devan pun tidak ada demam selama kulitnya luka tersebut, jadi saya menganggap itu hanyalah impetigo, bahkan ada dugaan DA (dermatitis atopik) juga.

Yang bikin sebel, setelah saya kemukakan pendapat saya, sang DSA malah balik bertanya, "Ibu profesinya apa ya?" , saya bingung ditanya begitu, kemudian saya jawab, "saya ibu bekerja Dok, memang kenapa ya Dok, apakah ada korelasi antara profesi saya dengan sakit yang di derita anak saya?" masih bertanya dengan keheranan.

Si DSA tidak menjawab pertanyaan saya, malahan menuliskan resep sambil menjelaskan bahwa dia memberikan puyer yang isinya bermacam2 obat : Chlorphenon 1mg, Lincocin 225mg, kenacort 1/3, Isoprinosin 200mg, MF P dtd XII (yang ini saya gak terlalu kebaca), saya makin heran sama DSA ini, dia bilang kalo diagnosisnya adalah Herpes dan penyebabnya virus, tetapi dia memberikan AB dan bermacam2 obat lainnya yang belakangan saya ketahui anti virus dalam satu kali minum untuk Devan, plis deh Dok, dari pengetahuan saya terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus, itu kan tidak obatnya, hanya kekebalan tubuh kita, dan makan makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang biasanya di pakai sebagai treatment (cmiiw), apalagi ini ditambahkan AB , makin sebel saya sama DSA ini, ditambah kalo gak ditanya, dia terlihat sekali pelit info, terkesan terburu2 dan cepet aja nulis resep yang poli farmasi begitu, huh, keluar ruangan dengan tidak puas, saya bayar ongkos konsul yang tidak memuaskan tsb tanpa saya tebus si resep.

Putar otak segera berfikir ke DSA mana lagi yang kira2 komunikatif dan gak gampang kasih obat seenaknya, telepon emaknya Aya untuk minta pendapat, hihi, saat itu terfikir aja untuk tanya2 karena sebelumnya sempet komunikasi ttg sakitnya Devan itu *lirik maknya Aya* , dapet input ke Markas Sehat aja say...oh iyaaa *tepokjidat* kenapa sampe lupa kalo ada Markas Sehat...

Karena selama ini saya ke MS hanya untuk imunisasi dan memang belum pernah konsul untuk penyakit, karena Alhamdulillah Devan sehat2 dan belum pernah sakit seumur saya kenal MS, jadi aja gak terfikirkan untuk pergi kesana, makasih ya Raaa udah ingetin

Akhirnya sore itu juga telepon MS tanya hari Minggu praktek jam berapa, Alhamdulillah ada Dr Ian praktek jam 9-13 wib.

Keesokan harinya, meluncur menuju MS sambil bawa semua keterangan dan resep yang dikasih di buku Devan, Alhamdulillah Dr Ian menjelaskan panjang lebar perbedaan Herpes, Impetigo, dan DA.
Hmm, ternyata benar Devan kena impetigo lagi, setelah diperlihatkan dari bukunya Dr Ian mengenai penampakan Impetigo, yakinlah saya...Dr Ian sampe ketawa waktu saya ceritakan DSA yang saya kunjungi sebelumnya mendiagnosis Devan Herpes dan memberi segambreng obat2an yang gak jelas itu.

Menurut penjelasan Dr Ian, impetigo common menjangkiti anak2 seusia balita, karena itu disebabkan oleh kuman normal yang menempel di kulit, nah ketika si kuman menemukan "tempatnya" dalam hal ini bruntusan di kulit Devan yang sudah ada sebelumnya, maka berkembanglah dia menjadi Impetigo.

So, tenanglah saya karena ternyata ini bukan penyakit serius yang sempat saya kira ada alergi juga dari protein susu sapi (DA), karena lihat pola minum susu Devan yang memang kebanyakan setiap harinya, dan jujur sampai sekarang masih merupakan PR untuk saya untuk bisa membatasi hobi minum susu UHT nya Devan ini, ditambah makannya yang teratur dan ngemilnya yang lumayan sering, seharusnya Devan memang tidak perlu lagi minum susu dalam jumlah banyak setiap harinya, semoga Devan bisa mengurangi konsumsi minum susunya

Dan, untunglah pikiran masih jernih dan gak langsung memutuskan untuk meminumkan Devan obat2an tersebut, Alhamdulillah...

Hanya melanjutkan treatment dengan mandi dengan campuran cairan antiseptik, menjaga kebersihan lebih ekstra, mengganti baju sesering mungkin disaat keringetan.

Diresepin Bactroban dan melanjutkan treatment dengan mandi dengan campuran cairan antiseptik, menjaga kebersihan lebih ekstra, mengganti baju sesering mungkin disaat keringetan.
Alhamdulillah dalam 3 hari semua lukanya kering dan hanya tinggal bekas2nya aja yg berupa noda kecil keabuan, semoga hilangnya cepat terutama yang di bawah mulut karena kesian kulit mulusnya Devan...

Hmm, intinya memang kalo anak sakit panik pasti ada, apalagi kalo misalnya jarang sakit, tiba2 terjangkit sesuatu yang bikin kita sebagai ortu dituntut tetap berfikir jernih, karena dalam kondisi apapun, kita diwajibkan memberi yang terbaik untuk anak2 kita.
Pengetahuan dan komitmen untuk RUD itu penting sekali dan sangat terpakai ketika diberi kondisi seperti yang kemarin dialami Devan, karena tak jarang petugas kesehatan yang mungkin lebih bersifat komersial langsung saja memberikan obat2an yang belakangan kita ketahui sebenarnya tidak perlu.

Sungguh merupakan pelajaran berharga dalam dunia parenting nya Bunda...

*ket foto: diambil ketika luka di bawah mulutnya masih dalam kondisi yang parah

43 comments:

  1. duhh kalo penyakit kulit emang bikin ngilu liatnya win..
    btw devan gaya euy sakit aja masih senyum kalo difoto..
    ckckckc anak MPers pada narsis ama kamera yaa..

    ReplyDelete
  2. Dev ditanya Aya tu.. itu kepalanya kenapa..? hehehe..
    salut sama bunda Winda yg ttp bisa rational dikala panik.. Hugss

    ReplyDelete
  3. banget Mba Rit, ngenes aja gitu...
    Alhamdulillahnya ya itu, nentuin sakitnya Devan gawat atau nggak, liat dari gayanya saat dimoncongin kamera, wkwkwkw

    ReplyDelete
  4. devan top sakit tetep hepi..tfs ya mba infonya

    ReplyDelete
  5. waduuuhh...thanks for sharing yaaa....*new (but old) information yang bermanfaat untuk refresh

    ReplyDelete
  6. hugggsss Raraaa, makasihh yaaa kalo gw gak telepon elo saat itu, entahlah...

    *neng Aya, itu yg di kepala Devan, bandana bundanya, kalo lg dipake buat bersihin muka, pasti diminta dan langsung dia pake di kepalanya, hihihih

    ReplyDelete
  7. ah Devan bikin panik bunda yaa.. dah sembuh kan skrg sayang??
    untung bundanya Devan ga panik yaa.. saluut Win!!!

    ReplyDelete
  8. iya Mba Esti, makanya penanda Devan masih dalam keadaan sakit biasa atau parah ya cerianya (dan narsisnya) itu...:D

    ReplyDelete
  9. Waktu impetigo itu ga ada demam ya, trus devan rasanya gatel atau panas (buat pelajaran ke aku sih).
    Mdh2an Devan sehat terus ya... ganteng euy..... Untung si ganteng punya bunda yang RUD...

    ReplyDelete
  10. sama2 Mba Nia, iyaa perihal RUD/RUM emang mesti sering2 di refresh deh, hehe berguna banget saat panik...

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah udah membaik kondisi kulitnya Fit, duh ampun deh, panik bin binun waktu kemaren itu :)

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah Win, Devan dah sembuh.
    Jagoan bunda mah ttp aja narsis, Devan kuat sih yaa...
    Gpp, kata orang tua itu tandanya mo cepet besar, hehehe...

    ReplyDelete
  13. yang penting uda sembuh yach devan....

    ReplyDelete
  14. Gak ada Bun, dari yang saya amati, lukanya gatal dan agak panas, karena terlihat Devan sering sekali ingin menggaruk, dan ketika saya tanya, sakit Dev, dia bilang nggak, gatal ya, dia bilang, iyaaa...

    Alhamdulillah pikiran masih bisa diajak jernih dan berfikir lebih jauh, heheh, semoga masih tetap bisa menjalankan RUD/RUM walopun dikala keadaan terdesak, amiin :)

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillahhh vie, disaat sakit itu Devannya tetap ceria, dan makannya tetap normal, itu satu2nya yang bikin gw lumayan tenang menghadapi dia. Dan paling panik, ya ketika lukanya menyebar sampe ke bawah mulut itu, hadohhh...

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah..syukurlah mbak win...:) Adam mungkin dulu sama ya kaya' devan minum susu UHTnya banyak (sehari bisa 6-7 kotak) tapi setelah Adam di kasih tau ma DSAnya dan diapun denger sendiri dokternya ngomong gitu sekarang jauh ngurangin sehari cuma 1-2 kotak aja..:)

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah udah sembuh yah Win...
    jadi inget Arsa waktu kena dermatitis itu :(

    DSA yg pertama kok ga komunikatif bgt yah :(

    ReplyDelete
  18. tfs mba.. wah baru tau soal impetigo ini.
    yg penting ud sembuh ya ^__^

    ReplyDelete
  19. iya Nel, ini jd PR ku sekarang untuk ngurangin UHT nya, karena memang setelah baca di "Miracle of Enzym' disitu di paparkan tentang susu sapi. Insya Allah Devan mau mengurangi susu UHT nya deh, krn kemarin pun sempat ketika aku punya dugaan DA, aku cb kurangi dari yang biasanya 4-6 kotak 200ml sehari, berhasil cuma 3 kotak sehari, jadi harusnya sih kalo melihat pola ini devan tidak terlalu sulit untuk kukurangi susu nya...TFS yaa..:)

    ReplyDelete
  20. iya Rien, Alhamdulillah, skr next nya ngurangin susu UHT buat Devan neh...

    Btw dsa yg pertama itu nightmare banget, hehehe, udah cara komunikasinya juga yang rada sinis, waktu gw paparkan bahwa virus itu seharusnya kan gak pake obat AB ;p

    ReplyDelete
  21. sama2 Mom :), Alhamdulillah Devan nya udah sembuh...

    ReplyDelete
  22. Nice sharing. Thanks ya. Enak dsana ada markas sehat...salam u Devan.

    ReplyDelete
  23. sama2 Mba Tika...hehe, iya Alhamdulillah, nt semoga aja MS buka cabang di Surabaya yaa...:)

    ReplyDelete
  24. Alhamdulillah Devan udah sembuh yaaa. Sehat terus ya Nak...

    ReplyDelete
  25. cepet sembuh ya devan :D..ghazy jg pernah kena impetigo, alhamdulillah dikasih salep doang sembuh *selamat dari AB* hihi..selama ikutan milis sehat belum pernah nih mampir ke markasnya hehe

    ReplyDelete
  26. Alhamdulillah udah La, hehehe, iya ini udah ke 2 kalinya, ckckck, sempet panik kemarenan, thanks ya La...

    ReplyDelete
  27. Untung deh Devan gak minum obat2an yg kagak jelas itu hehehe. Agak rugi juga ya Win, bayar dsa yg gak asyik :-)

    ReplyDelete
  28. iya Alhamdulillah Dy, berasa rugi emang bayar DSA gak asik gitu, mahal pula :p

    ReplyDelete
  29. Syukurlah si ganteng uda sembuh dan salut buat Winda still RUM! :)
    Win liat foto kaki Devan waktu kena impertigo ada nga say? TFS yaaa

    ReplyDelete
  30. duhh iya yg di kaki gak di foto Tin, krn Devan slalu marah kalo gw tanya ttg kakinya, boro2 mau nunjukkin, dipakein salep itu aja mesti ketika dia lg bobo. Tapi penampakannya gini, dasarnya bruntusan kemerahan macam DA, trs diatas si bruntusan itu, ada 3 titik luka yg meradang ky sundutan rokok, mengenaskan banget,,,Alhamdulillah skr udah sembuh total tinggal bekasnya aja...

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah Devan dah sembuh.. dapet ilmu baru lagi nih.. eh maksudnya Winda penyakit herpes simplex itu dari kelakuan yang "ga beres" itu apa yah? hihihi.. soalnya ada bos ku yg kena, katanya sih penyakit ini berhubungan dengan syaraf dan bener virus, tp klo dah parah, satu bagian bisa kena dan katanya nyerii banget, sembuh ny alama trus recovery nya juga lama

    ReplyDelete
  32. iya Alhamdulillah Mey :)
    Btw, penyakit herpes yang aku tau itu, memang penyebabnya adalah virus, tapi aku lebih sering mendapatkan info di artikel tentang penyakit ini, biasanya menjangkiti kelamin (maaf), karena tertular melalui hubungan sex yang berganti-ganti pasangan. Penyakit ini memang berbahaya karena virus tersebut dapat menggerogoti kekebalan tubuh si penderita apabila tidak diobati dengan benar. Lebih jelasnya lagi, aku juga tidak tahu pasti ya Mey, karena ketika ke MS pun, Dr Ian sempat menerangkan kalo Herpes itu penyakit kelamin.. tapi memang ada juga yang tertularnya di bagian kulit lainnya, nah kalo anak biasanya tertular dr ibunya ketika dilahirkan secara normal, gitu siy Mey...:)

    ReplyDelete
  33. hai mbak..kiara juga 3 bulan yg lalu kena impetigo,,, tdnya aku pikir krn alerginya kambuh soalnya baru mulai uht, tp lesinya kecil2 banget, berbatas jelas dan banyak di kaki sama tangan.. pake demam juga, akhirnya aku sms dsa anakku (dr attila) di bwch ternyata diagnosisnya impetigo deh.. mgkn wkt ditanya profesi sama dokter yg dicibubur, krn biasanya kalo ortu yg kerja di lingkungan medis kaya dokter, perawat dll lebih gampang terkena penyakit menular.. hasil tes torchku dulu wkt hamil ada 2 yg positif (kata obgynku krn profesiku drg dan riwayatnya emang kerja di rs, puskesmas and klinik jd mungkin virusnya masuk disitu)
    untuk herpes simplex virus tipenya ada 2 mbak, jd gak selalu identik dgn penyakit kelamin.. =) hehe.. yg tipe 1 biasanya manifestasinya ada di rongga mulut dan sekitarnya,.

    ReplyDelete
  34. Wah, ‎​​☆ †h♌nk γ☺u ☆ infonya mba Anti, jadi gt ya info ttg herpes. Btw Devan jg ke DR Atilla waktu imunisasi tifoid, aku lumayan cocok, krn blio komunikatif dan bs konsul agak lama juga, nah sabtu kmrn itu niat kesana, tp blio kalo sabtu prakteknya cm sampe jam 5, jd gak keburu, ‎​♓έεέ ♓έεέ. Salam buat Kiara yaaa...

    ReplyDelete
  35. sama2 ya mbak.. =) ternyata sama toh,,, gak tahan ngantrinya kalo ke bwch, skrg aku lbh suka ke rumahnya aja di tulodong deket scbd situ.. hehe..

    ReplyDelete
  36. iyaaa, antrinya aduhai deh...skr siy kalo cm buat imunisasi balik lagi ke Markas Sehat Mbak...

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah...moga sehat terus yah Devan tuk seterusnaaa and bunda moga bisa terus tenang selalu dan melakukan RUD..=) *baru baca niy, ketinggalan berita bgt dah ah gw mah..>.<*

    ReplyDelete
  38. Hihii, sibuk ama dagangan yak Nggie...makasih ya tante Anggie doanya...:)

    ReplyDelete
  39. Salam kenal, mbak MS itu dmana ya? ada kontak nya? kalo d sby ada gak ya?

    ReplyDelete
  40. Mbak mau tanya.. Alamat praktek Dr. Ian M. S. dimana yah? Thanks

    ReplyDelete
  41. Salam kenal mbak..
    Sy punya alergi yg sdh capek sy bawa gonta-ganti dktr...
    Anak sy juga sprti sy..
    Mgkin kalau bisa sy minta tlg ke mbak agar mau memberitahukan alamat praktek dr.ian ms...
    Krn,sy sdh google,nggak ketemu juga mbak..
    Makasih byk sebelumx ya mbak..
    Salam,

    ReplyDelete