Tuesday, April 8, 2008

Bila Ibu Boleh Memilih...

Tersentuh dengan karya Ratih Sang, yg dikirimkan seorang sahabat pagi ini, membuat semangat yg kadang surut menjadi berapi-api kembali...demi sang buah hati dan keluarga tercinta, banyak Ibu harus rela membagi waktunya untuk bekerja di luar rumah demi menyempurnakan "puzzle" kehidupan mencapai sempurna...

                                                                *Menyambut Hari Kartini - 21 April

 

Bila Ibu Boleh Memilih

By: Ratih Sanggarwati  

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah



Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena
ibu kecewa dan berurai air mata…



Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu
harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia
sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun









Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan
kita Rasulullah di telinga mungilmu




Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun
tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-
tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan






Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu


Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…










 

Maka  dimulailah  JIHAD  itu ...,

Dengan  ucapan  BISMILLAH …

Sang  bunda membulatkan  tekad

Stelan  baju  kantor  kini  telah  berganti …

Dengan  baju  rumah  model  terkini  yang   trendi  …

Rekan  sejawat  telah  berganti ...

Dengan   anak-anak  terkasih …

 

Ternyata … dengan  ber-istiqomah  di jalan  NYA

Allah  membukakan  jalan …

Seorang  bunda  pekerja  telah menjelma …

Menjadi  bunda  pengasuh  dan  pendidik  buah  hatinya

Dalam  keramahan  syurga  dunia …

“Baiti  Jannati … !”.

                         

                                                    

10 comments:

  1. Pertama kali baca puisi ini abis lahiran Abel, doohhh jadi baby blues dan nangis.... kayaknya itulah yang dirasakan semua ibu ya tiap mennggalkan buah hatinya...:(:(

    ReplyDelete
  2. Yup bener banget Mbak, tp tetep semangat, krn senyuman si buah hati selalu tulus menyambut kita pulang ke rumah :)

    ReplyDelete
  3. huhuhu.. aku ingat mimi...

    ** mimi cepat pulang ya.. jangan kerja teruuuus...

    ReplyDelete
  4. Tuh Mi, ayo cepet pulang, jgn kerja terus yaa...

    ReplyDelete
  5. hehehhe...katanya nyokap gw begini, anak itu jantungmu, walau dia jauh, selalu ada di dekatmu, dia yang menyemangatimu...tapi kadang kala yang mengingatkanmu, kalau kau sedang rindu. tapi jantung selalu semangat berdetak, karena dia selalu mengingatkanmu untuk pulang. jangan bersedih ma...aku jantung mu, yang selalu tau semua demi untukku...(keep d spirit moms...)

    ReplyDelete
  6. Thanks banget...bener banget kata nyokapnya

    ReplyDelete
  7. jd terharuuu..puisi yg sangaaaat indahhhhh..

    ReplyDelete
  8. Huaaaaa....
    terharu dech bacanya...
    suwer ampe merinding...karena akupun tak punya pilihan hiks....:(

    ReplyDelete
  9. koq aku baru baca yg ini ya? ck..ck..ck...
    *ganti warananya dong Say... agak2 blur neh bacanya*
    Baru baca selintas aja lgs berdecak kagum.. Hebat yaa yg menciptakan puisi ini...

    ReplyDelete