[Bunda] Menolak rejeki???

Euhhh...paling bingung deh kalo dikasih pilihan yang sama2 susah, tapi emang lebih bingung kalo gak dikasih pilihan sama sekali...

Bermula dari telepon tentang tawaran seseorang dari Head Hunter di Jakarta, yang lumayan mengejutkan karena kok si perempuan ini bisa masuk ke direct line saya...

Dia menawarkan salah satu posisi yang sama dengan yang saya pegang sekarang tetapi di perusahaan kompetitor. Awalnya saya tanya balik malahan ke dia, apa benefitnya buat saya kalo saya terima tawarannya, karena toh posisinya sama, walaupun challenging point berbeda, tapi kalo dari segi posisi, jujur saya masih belum tertarik.

Kemudian dia tanya saya, benefit apa saja yang saya dapatkan di perusahaan sekarang, dan menawarkan saya untuk datang dulu ke kantornya, untuk interview.

Hmm, karena penasaran dengan benefit yang dia tawarkan, sayapun datang menemui wanita ini, cuti setengah hari dari kantor, dan lumayan beresiko juga, karena kalo sampai ketahuan saya di interview oleh kompetitor, saya akan di kick out dengan segera tanpa diberikan surat referensi....

Saya jalani interviewnya, ngobrol banyak tentang posisi yang ditawarkan, sebenarnya lebih ke saya yang menjawab pertanyaan2 dia siy, hehehe...

Kemudian, ketika giliran saya bertanya, saya tanya semua yang ingin saya tahu tentang perusahaan ini.
Selesai interview, di perjalanan menuju Bobo Fair, karena janjian sama Devan disana, saya berpikir, dengan lokasi kantor yang lumayan jauh dari rumah, lebih jauh jaraknya dibandingkan kantor yang sekarang, apa yang saya kejar?

Padahal justru di usia Devan sekarang lah, akan banyak dibutuhkan peran saya sebagai seorang Ibu, dengan kondisi sekarang saja, saya masih merasa sangat kurang waktu bersama Devan, masih merasa berhutang banyak ke Devan terutama untuk waktu yang bisa saya berikan...

Karier, gaji tinggi, prestasi kerja, jujur saya punya target untuk itu, dan rasanya Alhamdulillah saya sudah merasa cukup dengan apa yang saya miliki saat ini, tapi kembali kepada kondisi saya sekarang yang tidak bisa hanya memikirkan diri sendiri, akhirnya hal2 diatas itu tidak menjadi satu target yang harus dicapai lagi, tetapi saya pikir apabila datang kepada saya di saat yang memang tepat, saya akan meraihnya...

Nah, kesempatan ini datang di saat yang tidak tepat menurut saya, gaji yang mereka tawarkan memang lebih dari apa yang saya dapat sekarang, walaupun secara posisi masih sama.
Yang pasti akan saya dapatkan adalah pengalaman dan pembelajaran yang mungkin berbeda dengan sekarang...tapiii dengan lokasi kantor yang jauh dari rumah ditambah area itu terkenal dengan kemacetan tiada tara pada jam berangkat dan pulang kantor, ditambah 3 in 1 pula, setelah istikharah saya meyakinkan diri untuk mundur dari tawaran itu...

Dan pagi ini keputusan telah saya buat, keputusan demi diri saya dan keluarga, saya tidak ingin waktu saya bersama Devan tambah berkurang lagi, saya pastinya akan sangat merasa bersalah, apabila karier jalan, tetapi anak terbengkalai...saya menyadari saya hanya punya harapan dan doa, siapa yang tau akan terjadi apa di depan nanti, tetapi dengan pertimbangan dan petunjuk yang diberikan Nya, Insya Allah kesempatan seperti ini akan menghampiri saya lagi, dan saya berharap datang di saat yang tepat....semoga...